Produk by Christina Lie

Christina Lie
PRODUK
—————
Ketika launching sebuah produk baru.
Banyak orang masih mikirnya
Modal yang dibutuhkan adalah, biaya untuk membuat produk tersebut sampai jadi dan siap didistribusikan.
Ngeliat ada produk dengan brand cukup terkenal di pasar yang dijual di harga 100rb
Otak langsung mikir, wah ini biaya bikinnya cuma 20ribu bisa dijual segitu, mantep nih! Gue tau juga pabriknya siapa nih.
Dana tabungan dari ngumpulin gaji setelah resign dari kantor ada 6 juta
Aih mantep, bisa bikin 300 biji, dengan profit potensial 80rb x 300 = 24 juta
Cring-cring, langsung merasa menjadi orang paling cerdas sedunia.

Produk pun jadi, dengan merek sendiri, mulai lah ditawarkan ke teman-temannya, karena brandnya belum terkenal, testimoni juga belum ada, ternyata hanya laku 10 biji seminggu.
Ah coba deh cari reseller, jual di harga 50rb kalau belinya minimum 30 biji. Toh dengan harga jual 100rb, reseller masih bisa untung 50rb, gw masih untung 30rb.

Nah sering nggak dari kalian baca status seperti
“Produk laris, harga jual 100rb, margin 50rb, Mau?”
Yang naif, banyak..
Singkat cerita banyak dong yang mau.
Ludes lah stock 300 itu, dari cuma ngumpulin 10 orang yang beli minimum 30biji,
Omsetnya? 50ribu x 300 = 15 juta
Untungnya? 30ribu x 300 = 9 juta
Wah asik nih, duit tabungan 6 juta, bisa beranak jadi 15 juta, dengan profit 9 juta
Lalu resellernya? Yang sudah nyetok 30 pcs? Mulai bingung juga ini gimana jualnya ya, taro di marketplace kok gak ada yang nyolek,
Akhirnya biar cepet laku, ada yang mulai jual di harga 60rb, 55rb..
Lalu apakah laku? Belum tentu.
Brandnya pun hancur begitu saja dalam hitungan minggu.
Pemilik brandnya? Lepas tangan, dia tinggal bikin brand baru, gaet reseller baru.
Nah pemilik brand cuek kayak gini banyak gak? BUANYAAAKKKK!

Jangan juga terkecoh sama gimmick seperti “launching 1000 pcs, ludes dalam 5 jam”
Ini ludesnya, ludes ditangan end user alias pembeli? (SELLING OUT)
Atau ditangan reseller yang nimbun? (SELLING IN)
Brand yang lebih sering Selling IN dan bukan yang Selling OUT, akan kesulitan kontrol harga jual, dan sering kali HIT and RUN! Seperti contoh yang saya sebutkan diatas.
———
Reseller yang cerdas,
Akan lebih mengutamakan menjual produk dengan brand yang secara branding awarenessnya sudah lebih dikenal.
Margin mungkin bukan 50ribu, tapi hanya 15ribu, namun karena dalam sehari bisa laku minimum 20 pcs, tentunya jauh lebih mending daripada yang margin 50ribu, tapi sehari 1 saja belum tentu laku.
_______
Saya sering dimintai pendapat mereka yang baru launching produk, untuk sistemasi harga resellernya bagaimana, banyak sekali yang dari awal itu sudah kasih marginnya super tinggi.
Dan saya bisa sampai berbusa menanyakan, apakah sisa margin ke dari modal ke harga reseller sudah ada alokasi untuk biaya branding?
Nah, karena hampir tiap minggu ada yang menanyakan ini,
Maka saya tulis saja disini:
Ketika mau launching produk,
Harus bisa menemukan unique value dari produk kamu itu apa sih?
“Oh ini sama persis ci, dengan produk A, saya modifikasi dikit”
Yang kamu modifikasi, gampang ditiru orang lain gak? Kalau iya, ya tinggal tunggu waktu aja sih itu
Anggap lah memang gampang ditiru, lalu kekuatan kamu apa selain di produk? Customer base yang loyal sudah ada? Apakah kamu jago iklan? Apakah punya kenalan yang menguasai channel distribusi?
“Nggak ada ci”
Ya udah kalau begitu harus kuat kuatan di branding awarenessnya, gimana cara kamu bikin produk kamu ini dikenal banyak orang?
“Iklan ci?”
Ya itu salah satunya, lalu udah tau konten yang mau diiklanin apa?
“Bingung ci, saya juga gak ada budget lagi ci buat bikin konten video sama foto-foto produknya”
Dan disinilah momen yang bikin saya garuk-garuk kepala sampai rambut rontok 5 helai..
Guys!
Ingat ya, investasi wajib ketika launching sebuah produk itu adalah BRANDING.
12 Mei pukul 03.05 · Publik

Christina Lie
PRODUK (part 2)
—————
Lanjutan dari postingan 2 jam lalu mengenai produk.
Produk kualitasnya sama, isinya sama, anggap lah semua sama, hanya mereknya saja yang beda.
Apa yang membedakan? Apa yang harus dilakukan biar brand kita dikenal orang?
Sama saja ketika diminta, membedakan Rinso dan Attack
Atau membedakan
Eskrim vanilla merek Hagendaz dan Baskin Robin
Pertanyaan yang lebih penting adalah, kenapa kamu bisa tau merek Attack ketimbang merek lain?
Atau merek mie sedap sebagai pendatang baru ketimbang banyaknya mie instant yang diproduksi banyak pengusaha UKM lainnya?
Lalu leminerale versus aqua?
Jawabannya ya iklan jor-joran, didukung branding, branding dan branding!
Brand positioningnya coba ambil dari sisi berbeda,
Contoh paling mudah itu ketika Coca Cola sudah merajai posisi pertama Minuman Bersoda di jamannya.
Lalu nongollah Red Bull (kalau di sini kita kenalnya KratingDaeng)
Minuman bersoda juga, tapi mau bersaing dengan Coca Cola kan susah, akhirnya RedBull pun memposisikan dirinya sebagai energy drink pertama di dunia.
Karakter brand kamu pun kudu jelas, biar nancep.
Ibarat butik offline terkenal di indonesia ada Zara, H&M dan Uniqlo.
Ketika cari baju potongan basic dengan kualitas dan teknologi yang bikin adem dan nyaman, larinya kemana? Mayoritas orang jawabnya UNIQLO
Ketika cari baju yang selalu ngikutin trend, untuk gaya esmud usia 25 keatas, dengan cuttingan yang jatuhnya selalu cakep di badan, apapun jenis ukuran badannya, larinya ke? ZARA
Nah buat yang langsing-langsing gaya anak muda, larinya ke? H&M
3 brand ini cukup konsisten dan jelas positioningnya.
——
Nah buat yang gak gitu paham mengenai branding, cara ngiklan, cara bikin viral. Ini bisa berjilid-jilid lagi jelasinnya, cari di Youtube, banyak kok.
Tapi buat yang nggak ngerti bikin konten iklan yang menarik, bayarlah agency foto atau video.
Minimal foto dan video yang menarik saja sudah memposisikan brand kamu diatas ribuan brand kompetitor yang masih foto ala kadarnya.
Lalu viralkan brandmu, bisa dengan beriklan, endorse, apapun itu guna menaikkan awareness orang-orang terhadap produkmu, dan tujukan iklan itu ke end user, jangan dulu ke reseller kalau brand kamu belum mendapatkan trust yang cukup.
Reseller pada akhirnya akan datang sendiri bagaikan semut. Begitu brandmu viral, tiap hari pasti ada aja yang nanya “terima reseller/dropship nggak?”
Dan disinilah dimana, bargaining power kamu jadi makin tinggi dalam menentukan harga reseller.
Sekian tulisan saya ketika lagi “waras”
Kembali ke postingan unfaedah lagi nanti yaa
12 Mei pukul 05.02 · Publik

Posting Komentar untuk "Produk by Christina Lie"