Memaafkan masa lalu by Rico hutama

Seorang anak yang digebukin bapaknya, berpotensi meniru tingkah bapaknya... 

Saya tau, mungkin kalian sudah sering menemui fenomena seperti diatas di masyarakat.. 

Seorang anak kecil, tidak tau apa apa, dia tidak merasa salah apa apa... Tiba tiba digebukin bapaknya... 
Apa yang dia derita? 
Selain sakit secara fisik, tentu saja sakit secara mental dan perasaan.... Merasa disakiti, secara tidak adil... 
Mungkin untuk pertama kali penggebukan, intensitas perasaan tersakiti sang anak tidak begitu besar.. Namun bayangkan apabila itu terjadi berkali kali... Tentu saja intensitas perasaannya menjadi besar.. 

Ini seperti halnya sebuah virus.. Andaikan laptopmu terkena virus , apa yang terjadi.. Tentu saja laptopmu jadi kacau, semua programnya kacau... Bahkan bisa jalan sendiri.. Otomatis... Lalu dimana virusnya? Ia tidak nampak, ia tersembunyi di belakang... 

Begitu juga dengan kasus si anak tadi... Rasa tersakiti akhirnya memperngaruhi mindset, perasaannya dan keseluruhan karakternya dan akhirnya membentuk kehidupannya yang seperti sekarang.. Otomatis.. Seperti bergerak sendiri.. Dan bahkan si anak itu pun tidak sadar.. Ia mulai meniru ayahnya.. Mulai kasar... Dan suka memakai kekerasan... Namun ia tidak sadar akan hal itu... 
Rasa tersakiti yang begitu dalam akan membuatmu suka disakiti orang lain... Selain itu, juga akan menyebabkan timbulnya keinginan untuk menyakiti orang lain, dan konyolnya bahwa sebenarnya orang lain yang disakiti itu ga ada hubungannya sama sekali dengan rasa sakit yang kau derita... 

Mekanisme ini terjadi secara otomatis... 

Lalu bagaimana menetralisirnya? 

Tentu saja dengan memaafkan momen yang telah terjadi beserta siapapun yang terlibat didalamnya... 
Dalam contoh kasus anak diatas... Maka si anak harus menerima dan memaafkan momen kekerasan beserta pelakunya yaitu ayahnya... 

SAYA TAU, BENAR BENAR TAHU... TIDAK SEMUA ORANG LAYAK MENDAPATKAN MAAFMU, NAMUN ENGKAU SANGAT SANGAT LAYAK UNTUK MENDAPATKAN KEDAMAIAN.... DAN KEDAMAIAN HANYA BISA DIDAPAT DENGAN MEMAAFKAN, DENGAN HILANGNYA RASA SAKIT.... 

Hal yang sama juga terjadi pada kasus lain.. 
Misal kamu diabaikan ortumu waktu kecil, maka kamu berpotensi akan mengabaikan anakmu kelak kalo kamu jadi ortu....mungkin kamu diselingkuhi kekasihmu, otomatis kamu berpotensi menjadi peselingkuh karena adanya rasa sakit... Rasa sakit menimbulkan keinginan membalas, walaupin membalasnya kepada orang lain yang ga ada sangkut pautnya.. Ini konyol, saya tau.. Namun ini fakta... 

Maafkan dan maafkan... Itu harus berasal dari dirimu... Kebanyakan orang hanya membiarkan waktu yang menyembuhkan, tapi itu tidak pernah terjadi.. Mungkin engkau akhirnya lupa, tidak terlalu kepikiran... Namun itu salah.... Rasa sakit itu hanya dipendem sedalam dalamnya oleh si waktu... Dan bisa muncul kapan saja tanpa kau sadari... 
Wkkwkwkwkwk

Apapun kesalahan yang pernah dilakukan orang orang terdekat kalian di masa lalu,,, apapun itu... 

Bisakah kamu memaafkannya? 
Maukah kamu memaafkannya? 
Enak mana sih rasanya mendem perasaan sakit atau memaafkannya dan plong? 
Maukah? 
Kapan? 

Then done... 

Selesaikan rasa sakitmu sekarang... SEKARANG.... jangan biarkan rasa sakitmu menyakiti orang orang yang dekat denganmu di masa sekarang,,, karena rasa sakitmu berasal dari masa lalumu, dan tidak ada sangkut pautnya dengan orang orang yang dekat denganmu sekarang.... 

Ini dari sudut pandang psikologisnya... 

Kalo dari sudut pandang kesadaran.. Engkau cukup amati suasana hatimu dari waktu ke waktu, apapun yang terpendam akan muncul dengan sendirinya.. Dan lenyap...

Posting Komentar untuk "Memaafkan masa lalu by Rico hutama"