Anaku belum tidur

Anakku belum tidur siang. Ini pertama kalinya terjadi. Mungkin setahun sekali terjadi. Ternyata semalam dia di ceritani bahwa keponakannya akan datang. Itu dugaanku. Kamilun dan Alibaba. Bukan nama sebenarnya
.
Anakku seharian kepikiran. Sampai tidak bisa tidur. Betapa besar kekuatan pikiran ini. Sekarang sudah jam 17.19 Terlalu sore kalau mau disebut tidur siang.
.
Termasuk aku. Leherku sudah cengeng. Semalam bangun jam 04.00. Terlalu pagi untuk tidurku yang jam 23.00 malam. Hanya tidur 5 jam. Padahal aktivitas ku padat. Apakah lelah ?? Pasti. Pekerjaan saling bergabung jadi satu. Guru, Papah, Konsultan brand. Semua di kerjakan berbarengan. Dan istri terlihat sibuk dengan dunianya sendiri.
.
Sungguh "derita" ini sumber inspirasi aku untuk menulis ini. Sumbatan sumbatan perasaan membuat aku begitu mudahnya menulis.
.
Kamu pikir anak yang biasanya tidur siang lalu menjadi tidak tidur siang itu bukan penderitaan. Itu memang bukan penderitaan. Penderitaan yang sebenarnya adalah istri mengajarkan remot perasaan anak ada pada orang lain. Dipegang oleh orang lain. Kalau orang lain datang dia senang. Kalau dia pergi dia jadi menderita. Sepi. Ini adalah racun yang merusak emosi setiap orang.
.
Jika harus bertanya :
1. Siapa yang mencintaimu hari ini?
2. Siapa yang kau cintai hari ini?
3. Siapa atau Apa yang membuatmu sangat semangat menjalani hari ini?
.
Dan jawabnya adalah anak atau keluarga atau pasangan. Maka bagaiku jawabanmu adalah salah besar.
.
Seharusnya jawabannya adalah dirimu sendiri.
.
Hanya orang yang bisa mencintai dirinya sendirilah yang bisa mencintai orang lain dengan baik. Penuh isi tidak kosong.
.
Mungkin ini terlihat egois. Saya jawab tidak. Jika kau mencintai anakmu dan anakmu pergi maka kau akan menderita juga. Apa itu yang kau mau?? Penderitaan.
.
Jadi ingat jawaban nya adalah dirimu sendiri. Inilah yang akan ku tanamkan kepada anakku. Aku "emoh" menginstal program program konyol didikan turun temurun yang tidak memberdayakan seperti ini.
.
Kasihan anakku.
.
Tapi sudahlah. Aku masih mentolerir. Entah kapan aku selalu terus mentolerir hal hal seperti ini. Selama bukan kriminal masih aku tolerir. Bahkan sampai kriminal pun akan tetap aku tolerir.
.
Karena aku mencintaimu. Dan mencintai tetaplah mencintai. Tidak tergantung yang dicintai membalas atau tidak.
.
Maka jaga perasaanmu. Dan pastikan cintamu ditunjukan kepada hal-hal yang benar.
.
Pbg, 18 Juli 2020
Sandi- Dalam kesempitan jiwa.


Posting Komentar untuk "Anaku belum tidur"