Tuhan evolusi

Rico Hutama Sulistiyo
Pikiran membagi segala menjadi 2.. dualitas...
Siang malam,
Kaya miskin
Panas dingin..
Fisik batin..
Dan yang lebih parah adalah
Dunia-spiritual..
Bila engkau paham, maka sebenarnya tak ada yang dinamakan dunia, maupun spiritual..
Jadilah background dari pikiranmu..
Maka dualitas runtuh,,
Dan seketika engkau sadar bahwa engkau tak ada sebagai entitas..
NAMUN ENGkau ada sebagai NOTHINGNESS..
hanya dengan itu, engkau bisa terjun DISINI SAAT INI...
Maka engkau tak lagi mengalir bersama semesta,,
Karena engkau adalah aliran itu sendiri..
Rico Hutama Sulistiyo
Evolusi Tuhan... KEGILAAN PALING FATAL
Tuhan terus berevolusi,, karena Tuhan adalah produk pikiran, dan pikiran terus berevolusi.. maka hasilnya TUHAN PUN BEREVOLUSI...
Dimulai dari jaman dahulu,, jaman purba.. dimana pikiran manusia membutuhkan perlindungan.. manusia pun mulai memuja matahari yang memberikan penerangan di separuh kehidupannya... lalu mereka sadar, mereka merasa bahwa matahari tidak sempurna, dimalam hari yang mencekam, tidak ada lagi yang menyinari mereka, suasananya begitu mencekam. Begitu menyeramkan, binatang buas pun mengintai dan siap menerkam... lalu manusia pun mulai mencoba membuat api, dan detik ketika api ditemukan manusia pun mulai memujanya, menuhankan api...
Jaman demi jaman terus berlanjut, pikiran manusia pun berevolusi , manusia mulai berprasangka bahwa segala sesuatu ini pasti ada yang menciptakan ... lalu manusia mulai mencari dan berasumsi tentang Tuhannya.. ia memuja batu batu, pohon pohon yang berumur sangat kuno dan tua.. ...
Lalu pikiran manusia semakin maju, manusia berasumsi bahwa Tuhan adalah sosok hero bertangan banyak, dewa dll,memegang pedang, sehingga ia bisa menciptakan dan memelihara dunia ini,, lalu manusia pun mulai menciptakan sebuah citra berupa patung untuk mempermudah penyembahan kepada Tuhan...
Lalu pikiran manusia semakin canggih, ia berasumsi bahwa Tuhan tidak bisa digambarkan.. ia hanya bisa disebut dengan sebuah nama.. tak terdefinisi dll...manusia pun mulai menghancurkan patung patung yang dibuat pada jaman sebelumnya...
Pahamkah engkau sampai sini? TUHAN HANYALAH IMAJINASI MANUSIA, PRODUK DARI KEPALA MANUSIA.. produk yang terus berevolusi dan dipermudah melalui berbagai sarana dalam penyembahannya...
Tapi intinya tetap satu.. imajinasi.. tidak nyata.. TIDAK ADA, NAMUN DI ADA ADAKAN...
Tuhan hanyalah sebuah akibat yang disebbabkan oleh gejala kelainan psikologis pikiran ... Tuhan adalah buah dari sifat ketakutan... ketika manusia masih kecil, ia begitu rapuh, ia membutuhkan perlindungan dari orang tua, terutama sosok seorang ayah.. ingatlah ingatlah, ketika engkau kecil, engkau memandang ayahmu sebagai superhero, sosok serba bisa, adikuasa, maha.. melindungi dan memberi, baik kasih maupun hukuman..
Lalu beranjak dewasa, engkau mulai sadar bahwa ayahmu itu tidak sempurna, ia hanyalah seorang manusia biasa, bahkan tidak lebih baik darimu,, kalian totally sama.. sangat sama, dari segi kualitas...ia tak bisa melindungimu 24 jam, tak bisabmengasihimu dll...dan sejak itu ketakutan muncul akibat kebutuhan psikologis terhadap sosok yang melindungi, mengasihi dll itu... dari sini muncullah ketakutan, gejala psikologis terjadi disini... dan dari sini, pikiran mulai membuat sebuah konsep abstrak tentang Tuhan yang menciptakan alam semesta, maha kuasa dan adikuasa... lalu keseluruhan kepercayaan bermula dari imajinasi ini,, dan kemudian digunakan oleh beberapa orang picik untuk membodohi dan mengatur manusia manusia lainnya bagaikan seekor hewan ternak...
Bahkan salah satu kepercayaan dengan secara jelas mempelihatkan gejala psikologis ini, mereka dengan terang2an menyebut Tuhan mereka dengan sebutan bapa... ini adalah kelainan psikologis yang tidak disadari...
Ketakutan...
Semua cerita tentang agama adalah sebuah dongeng imajinasi yang dikembangkan sedemikian rupa..
ITS A HOAX..
SADARI ILUSI SEBAGAI ILUSI..
TIDAK ADA APA APA... ONLY YOU.. ONLY I, AND ALL..
TIDAK ADA TUHAN.. DAN BERHENTILAH DITITIK ITU, HANYA BERHENTI TANPA TAMBAHAN KONSEP APAPUN..
DAN BE A BACKGROUND... NOTHINGNESS
22 Maret pukul 17.37
Rico Hutama Sulistiyo
Ilmu mengenal diri?
Its a hoax.
Lalu siapa yang mengenali dan siapa yang dikenali...
Pencerahan itu simple..
Cukup lepaska segala posisi.. mundur ke belakang.. dan seketika otomatis engkau memposisikan diri sebagai YANG MENGENALI SEGALA SESUATU.. tidak ada yang perlu dikenali, tidak ada yang perlu dicari..
IAM THAT, YOU ARE THAT... ALWAYS THAT
THATS ALL
Rico Hutama Sulistiyo
A: rik, menurutmu lockdown atau kagak?
Mbuh.. ra urus
Ini cuma guyonan semesta, ga usah dianggep serius .. keseriusan adalah satu satunya penyakit
Rico Hutama Sulistiyo
Katanya di indonesia dukunnya sakti sakti..
Katanya corona menyebar di indonesia gara gara dingin, hujan terus menerus..
Terus kenapa heh kalian dukun dukun bedebah kagak kerja sama mindahin hujan ke eropa biar indonesia jadi musim panas dan bebas dari korona..
Hey dukun dukun bangsat ,, jika kalian sakti, kalian bisa santet saya sekarang .. kalian itu pinter , nipu nipu orang...
Kalian disebut orang pinter karena apa? Yah karena yg dateng ke kalian yah orang orang bodoh..
STOP PEMBODOHAN PUBLIK...
Rico Hutama Sulistiyo
Childs always grow out from his/her childhood, but parent never grow out from his/her parenthood..
A,b,c,d,e : Rik, aku selalu bertengkar dengan orang tuaku,orang tuaku kecewa padaku, apakah aku berhutang pada mereka sehingga aku harus menuruti mereka?
Masalah terjadi didalam keluarga karena anak anak bertumbuh , ia lepas dari peran kekanak kanakan seorang anak, ia bertumbuh... tetapi sebaliknya orang tua tidak pernah bertumbuh, ia terikat sebagai orang tua, ia tidak membebaskan dirinya sendiri dari peran orang tua...children grow out of childhood... but parent not grow out of parenthood..
Manusia tidak belajar bahwa peran sebagai orang tua berakhir ketika si anak beranjak dewasa..ketika anakmu dewasa, maka peranmu sebagai orang tua selesai disitu...
Ketika kecil, seorang anak membutuhkan peran orang tua,.. dia membutuhkan ibu, dia membutuhkan ayah, perlindungan mereka, tetapi ketika seorang anak sudah beranjak dewasa dan ia sudah bisa berdiri dengan dirinya sendiri,disitulah peran orang tua harus berhenti, orang tua harus belajar bagaimana untuk keluar dari kehidupan si anak.. namun karena orang tua tidak pernah keluar dari kehidupan si anak, maka orang tua selalu berada dalam ketidakpuasan yang konstan... mereka menghancurkan, mereka menciptakan rasa bersalah, mereka tidak menolong dalam hal apapun kecuali menciptakan seorang budak bernama anak,,, mereka tidak sedang menumbuhkan seorang individu, tetapi seorang budak pewaris... abdi...
Menjadi orang tua adalah sebuah seni... tetapi memberi kelahiran bukanlah apa apa... semua hewan bisa melakukannya,, itu natural, biological, insting hewani.. tidak ada yg spesial dengan itu..itu sangat biasa... tapi menjadi orang tua sangatlah spesial, extraordinary, hanya sedikit manusia yang memiliki kemampuan untuk menjadi orang tua,, orang tua yang benar benar menumbuhkan seorang individual, menumbuhkan seorang manusia... sisanya adalah orang tua yang menciptakan seorang budak bagi sang orang tua...
Kriterianya... orang tua sejati akan memberikanmu kebebasan... mereka tidak akan menduplikat diri mereka didalam diri si anak, mereka tidak akan membatasi si anak... dari awal, usaha mereka hanyalah u tuk membantu si anak menjadi dirinya sendiri.. karena setiap individu itu unik... mereka mensupport, memperkuat, tetapi tidak memaksakan pemikiran dan ide mereka ke si anak, mereka tidak memberikan keharusan dan ketidakharusan tentang sesuatu yang harus dilakukan dan sesuatu yang tidak seharusnya dilakukan.. mereka tidak menciptakan seorang budak...
Tetapi hampir keseluruhan orang tua melakukan sebaliknya... mereka menciptakan budak..yang bisa diatur sedemikian rupa olehnya.. lalu apa perbedaanya dari para penipu yang membawa bawa Tuhan dengan doktrin doktrin bangsatnya? Its same dude...engkau sedang mengubah seorang manusia menjadi seekor kambing yang bisa kau gembalakan sesukamu...
Keseluruhan usaha adalah untuk memenuhu ambisimu melalui anakmu...karena tentu saja tidak pernah ada seorang pun yang berhasil mewujudkan semua ambisinya.. tidak pernah ada.. oleh karena itu semua orang tua selalu berada didalam tekanan dan keseriusan, mereka tidak bisa relax... mereka tau bahwa kematian semakin dekat dan semakin dekat detik demi detik.. mereka bisa merasakan bahwa kematian semakin besar dan semakin besar menghinggapi dirinya..dan ambisinya masih belum terpenuhi, keinginannya masih belum terrealisasi..m
ereka tau bahwa mereka telah gagal.. mereka tau pasti bahwa mereka akan mati dengan tangan kosong, sama halnya ketika mereka lahir dengan tangan kosong, ia pun mati tanpa menggenggam apapun...
Dan sekarang keseluruhan usahanya adalah bagaimana mengimplan semua impian, ambisi mereka didalam anak mereka.. mereka akan pergi, mati, tapi mereka mengira dengan ambisinya yang ada di kepala si anak, mereka akan tetap hidup sebagai si anak... ini adalah ketakutan akan kematian , ini begitu halus dan nyaris tak terdeteksi... semua manusia melakukan hal ini atas dasar ketakutan akan kematian, ketakutan akan kelenyapan dirinya dan segala sesuatu yang ada pada dirinya... apa yang tidak mampu mereka lakukan dan capai, si anak akan mencapainya, setidaknya si anak akan mewujudkan impian mereka..
NAMUN INGATLAH, TIDAK ADA SEORANG MANUSIA PUN YANG TERLAHIR UNTUK MEMENUHI IMPIANMU, BAHKAN ANAKMU SENDIRI, IA ADALAH INDIVIDU BEBAS DENGAN KEUNIKAN DAN JALANNYA SENDIRI,, ANAKMU BUKAN MILIKMU, BUKAN DIRIMU, IA HANYA LAHIR MELALUIMU..
Mereka ingin setidaknya impiannya diwujudkan oleh si anak, pemikirannya diabadikan dan disebarkan oleh si anak.. tapi itu tidak akan pernah terjadi... siklus akan terulang lagi dan terus terulang... si anak akan gagal mencapai semua ambisi ornag tuanya...dan si anak akan melakukan hal yang sama terhadap anaknya kelak.. ia akan mewariskan beban yang bahkan lebih banyak, ambisi orang tuanya ditambah ambisinya sendiri.. dan hal ini berlangsung dari satu generasi ke generasi lain.. dan masyarakat telah rusak... kita terus memberikan penyakit , kita terus menginfeksi anak anak kita dengan ide yang mana tidak terbukti valid dikehidupan kita sendiri...
Seseorang hidup dengan kepercayaan a dan dari hidupnya menunjukkan bahwa tidak ada berkat atau kebhagiaan absolut yang terjadi melalui itu...
Seseorang hidup dengan kepercayaan b. dan dari kehidupannya terlihat bahwa tidak ada berkat, kebhagiaan absolut maupun ketuhanan yang terjadi melalui itu...
Seseorang hidup dengan kepercayaan terhafap ajatan leluhur a dan dari kehidupannya terlihat bahwa selama ini kehidupannya bagaikan hidup dineraka....
Ada baiknya kita menyadari hal ini..
Sadar, meditasi..
Dan berhentilah mewariskan segala sesuatu yang adalah obyek kepada anak anak..persiapkan pertumbuhan seorang manusia, bukan seekor domba...
Biarkan si anak tetap murni dengan subyektifnya sendiri.. dan perlahan lahan ia akan tersadar dengan sendirinya.. bahwa ALL IS THAT... KETUHANAN ADALAH SEGALA HAL...SUBYEK DAN OBYEK ADALAH SATU..
20 Maret pukul 16.07
Rico Hutama Sulistiyo
Apa akar dari homoseksual, lesbian, seksual abusive dan penyelewengan seksual lainnya?
Akarnya adalah karena masyarakat terus melawan kealamian, mereka melawan energy sex.. mereka melawan kehidupan.. dan kini energy sex yang ditahan hanya meledak sebagaimana adanya..
Kepercayaan dan dogma telah membuat kesalahan paling fatal dengan memisahkan pria dan wanita , jarak yang sangat jauh, dilarang menyentuh, didalam ritual harus terpisah jarak...
Pria sulit bergaul dengan wanita dan sebaliknya... sebuah dosa ada disana...
Biarkan sex mengalir apa adanya.. itu adalah kehidupan..
Meredamnya adalah fatal..
Akibatnya hanya ada 2.. homoseksual atau abusive..
Bayangkan engkau seorang pria yang dipisahkan dari wanita, maka perlahan lahan engkau akan menjadi homo,
Atau mungkin gairah seksualmu terhadap wanita semakin menjadi, semakin kuat, abusive, possesif dll..
Dan kini masyarakat berupaya meniadakan penyelewengan seksual namun tidak membenahi akar dari masalah itu?
Its crazy

Posting Komentar untuk "Tuhan evolusi"