Pengen Ngeueu
Rumah 2 berarti semuanya dibagi 2. Ketika ingin ngewe istri di rumah yang satu. Ketika sudah dirumah yang satu, giliran istri malah yang keluar rumah tetangga. Aku tidak ikhlas bolak bolik rumah seperti ini. Kemungkinan enaknya jadi berkurang setengah. Kenikmatan berkeluarganya juga jadi berkurang setengah. Ada mertua.
.
Istri ngemong bapak. Suami jadi ikut ikutan ngemong bapak. Bapak masih sehat waras tapi di emong. Seperti hewan piaraan. Jadinya anak yang ngemong orang tua. Bocah angon. Suami ikut angon. Begitu bahasa Sunan Kalijaga.
.
Sedih. Kecewa. Berdosa. Tapi tidak disadari. Dan masih ngeyel merasa benar. Siapa?? Embuh. Sudah sampai ubun ubun batas kesabaran ku. Jantungku sudah berdetak keras cepat. Ingin ku tendang tembok di depanku. Demi kelancaran sebuah ritual ngewe.
.
Ngewe adalah sebuah jalan kehidupan.
.
Ngontrak saja deh, sudah ngontrak saja. Dari pada makan ati seperti ini. Begitu salah satu batinku memberontak.
.
Namun aku juga masih berfikir dosa atau tidak yaa jika perintah perintah kepada mertua. Jadikan pembantu saja. Nyatanya dia juga jadi pembantu setiap hari. Nurutin apa yang diperintah oleh anaknya. Ganti gas, tuang air, momong anak, dll. Konyol.
.
Saya merasa berdosa kalau melakukan seperti itu. Ahh, lupakan. Perasaan terdzolimi seperti ini pasti meluncur ke langit. Entah apa rencana para malaikat terhadap keadaanku ini. Kedzoliman yang sistematis.
.
Aku hanya bisa menujukan kelembutan. Lupakan tentang ngewe. Kamu adalah khalifah terhadap tititmu sendiri. Terhadap nafsumu sendiri.
.
Rencanamu apa? Tidak tahu. Sepertinya sang pengekor bakal puluhan tahun mengekor. Cuek saja. Aku hanya bisa berdoa agar diberikan jalan terbaik oleh langit. Semoga ada hujan yang akan mencairkan suasana. Mungkin juga mendinginkan hatiku. Mencairkan hatiku. Agar aku melupakan kedozliman yang terjadi padaku.
.
Aku kadang juga khawatir soal didikan anak yang terjadi.
.
.
Posting Komentar untuk "Pengen Ngeueu"
Posting Komentar