Yang Penting Caranya

R Hutama
Yang terpenting adlaah menunjukkan caranya.. bagaimana untuk bebas dari derita..

Bagaimana cara untuk sadar..
Bagaimana meditasi..
Itulah yang terpenting ..
Lupakan pembahasan tentang ciri ciri orang tercerahkan atau pasca tercerahkan? Itu sungguh tidak penting, kecuali engkau ingin menyeragamkan keseluruhan kemanusiaan, menjadi sama, bunga mawar semua... ketahuilah hal semacam itu adalah bodoh, engkau tak bisa menumbuhkan mawar dari sebuah biji padi.. ini hanya menciptakan mawar plastik.... engkau mungkin ingin diklaim oleh masyarakat luas sebagai orang sadar atau murni.. engkau menetapkan pondasi bahwa orang tercerahkan harus a b c dan d... lalu bagaimana? Alih alih bermeditasi, manusia akan mulai meniru pondasinya, a b c d... ini bodoh...
Itu sungguh tidak penting.. karena pada dasarnya semua orang hanya memikirkan dirinya sendiri...
Egoisme adalah alamiah manusia.. dan hanya manusia yanh menerima keegoisan inilah yang bisa mencintai dirinya sendiri dan bisa bermeditasi.....
Ini adalah paradox.. mungkin engkau akan salah memahami hal ini..
Jika engkau benar benar tau share caranya.. thats all...
Ciri ciri orang berkesadaran itu tidak penting... itu bodoh, semua gerakan adalah unik,, jangan membuat sebuah bunga plastik. Sebaliknya biarkanlah biji bertumbuh menjadi apapun potensi yang ada didalamnya.....
Namun untuk bertumbuh, biji harus mati.. hanya dengan itu terjadi ledakan pertumbuhan..
Mati adalah keseluruhan meditasi.. itu adalah lepas dari identifikasi..
Bagaimana caranya?
Ini mudah.. ada begitu banyak cara..
Salah satunya..
Pandanglah tembok didepanmu..
Sadarilah bahwa engkau yang menyaksikan..
Lalu tutup matamu..
Apa yang terlihat?
Apakah tidak terlihat apa apa?
Cobalah untuk lebih jeli dan waspada...
Bukankah engkau melihat kegelapan?
Kegelapan adalah obyek..
Engkaulah yang menyaksikan..
Kini engkau benar benar mengalami bahwa si penyaksi bukanlah mata, bukan raga..
Itu adalah mbuh.. itu adalah kesejatianmu..
Hadirlah sebagai ITU SESERING MUNGKIN..
THATS ALL.

R Hutama
Wakil dari obyek identifikasi.
.
Faktanya engkau teridentifikasi oleh semua bentuk,,
Engkau teridentifikasi dengan rumahmu,
Engkau teridentifikasi dengan masa lalumu..
Prestasimu..
Kenangan indahmu, yang buruk atau indah,
Hartamu,
Wajahmu,
Tubuhmu,
Nafasmu,
Pikiranmu,
Jiwamu,
Ruhmu,
Duniamu
Penyakitmu,
Kesehatanmu
Dan segala hal lainnya...
Dan semua obyek identifikasi itu terpuaat pada satu hal,,...
Tidak ada yang salah dengan obyeknya,,
Kesalahan ada pada identifikasi...
Engkau mengira dirimu adalah obyek obyek itu...
Itulah satu satunya dosa,, kesalahanmu,,,
Hanya sebuah kesalahan, tidak perlu dihukum,,
Cukup diperbaiki,,
Tidak ada neraka,,
Engkau hanya terbiasa teridentifikasi,,
Hanya masalah kebiasaan..
Maka kini biasakan hadir secara murni, non identifikasi..
Terlalu banyak obyeknya,,
Ada ribuan, jutaan obyek...
Engkau akan membakar tali identifikasi satu persatu?
Butuh waktu berapa lama?
bagimu yang sudah tau rasa keberadaan murni, tidak diperlukan pembakaran identifikasi satu persatu..
Engkau bisa langsung loncat..
Tapi bagi mereka yang belum tau,, belum mengalami kilasan.. mereka mau lompat kemana?
Ke hatimu?
Hatinya janda?
Hatinya duda?
Aku akan memberikanmu formula langsung,,
Dimanakah semua obyek identifikasi itu terangkum dan terpusat?
Dimanakah?
ITU ADALAH DI NAMAMU..
NAMAMU menyimpan segala obyek identifikasi..
Namamu menyimpan kisahmu, masa lalu, baik harapanmu akan masa depan..
Namamu mewakili pikiranmu, ragamu, karaktermu, jiwamu, ruhmu,,
Namamu mewakili semua obyek kepemilikanmu....
Namamu mewakili semua kehidupan,,
Dengan sarana namamu,,
Aku memanggilmu,, aku akan memberikanmu kematian mutlak, kematian total...
NIRVANA, ITU ADALAH KEMATIAN, KEHENINGAN..
Panggillah namamu,,
PANGGILAH...
DAN SAKSIKANLAH NAMA ITU...
SEKETIKA ENGKAU AKAN SADAR BAHWA ENGKAU BUKANLAH NAMA ITU,, ENGKAU BUKANLAH SEGALA SESUATU YANG DIWAKILI OLEH NAMA ITU... engkau adalah penyaksi..
Saksi dan yang disaksikan..
Saat itu juga engkau akan memahami bahwa yang disaksikan adalah bagian dari saksi jua..
Engkau adalah kemurnian , kekosongan yang adalah wadah dari nama itu...
KEMATIAN MUTLAK..
MOKSHA......

R Hutama
Aku melihat dirimu,,,
Tapi bagaimana mungkin aku bisa melihat DIRIKU dengan cara yang sama sebagaimana aku melihatmu?
Aku bukanlah sebuah pengetahuan,, pengetahuan adalah sebuah hubungan diantara Yang mengetahui dan Diketahui..
Hadirlah sebagai yang Mengetahui..
Kekosongan mutlak..
Maka yang mengetahui dan yang diketahuipun runtuh..
Seketika segalanya runtuh, pusat dan permukaan runtuh..
HANYA ADA SUATU KEBERADAAN SEDERHANA YANG ADALAH AKU...
HANYA ADA KEUTUHAN...

R Hutama
Malam ini saya akan bercerita tentang seorang bapak bapak yang sembuh dari penyakit skizofrenia..
Sebut saja ferdinand..
Saya kenal dengan bapak ini sekitar 6 bulan lalu,...
si bapak telah lama belajar meditasi, tapi itu tidak membuatnya bebas dari penderitaan.. meditasinya seakan akan tidak berefek apapun, ... ia pun bertanya tanya apa yang salah dengan meditasinya,
Ia beecerita bagaimana ia melakukan meditasi vipassana, meditasi berjalan dan meditasi penyaksian pikiran...
Ia merasa hidupnya begitu menderita, ia memohon kepada Tuhan agar hidupnya bisa lebih damai, namun zonk.... ia bermeditasi dan didalam meditasi ia bertemu dengan Tuhan, namun ia tetap menderita.. ia tetap merasa tidak mengenal dirinya..
Waitt.. Tuhan? Mendengar kata itu, saya pun menggali lebih dalam...
Si bapak melanjutkan ceritanya, didalam meditasi yang mendalam, ia sering berkomunikasi dengan Tuhan, dan Tuhan membalasnya, ia berdoa dan Tuhan menjawabnya.. Tuhan seperti seorang teman baginya... hal ini menyebabkan ia berbuat baik dan menjauji berbuat buruk, yah tentu saja ini adalah baik dan buruk menurut Tuhan si bapak..
Namun si bapak mengaku bahwa hidupnya terasa semakin berat dari saat ke saat, ia tidak bebas, ia seperti menanggung beban tugas, tugas untuk berbuat baik... ia begitu terbebani...
Tuhan menjadi seperti sahabat sekaligus musuh, hakim dan polisi.. kebebasan terenggut, ia tidak bisa santai barang sedetikpun...
Si bapak melanjutkan ceritanya,
Si bapak hidup dengan dipenuhi ketakutan dan ketegangan.. ia bilang kepada saya bahwa hidupnya seakan begitu terbelenggu, seperti diawasi oleh sosok yang tidak terlihat, hidupnya dipenuhi rasa was was, ia tidak bisa relax dan bersantai..
Sosok apakah itu yang mengawasinya?
Yap , anda benar, itu adalah Tuhan...
Lalu apa yang saya lakukan?
Saya hanya bilang kepadanya: ini ranah yang cukup sensitif, mungin anda akan marah kepada saya apabila saya katakan kepada anda secara langsung... lebih baik anda baca buku gods conspiracy karangan osho, kebetulan sudah saya terjemahkan .. anda bisa membaca perlahan, sekuatnya saja... pelan pelan.. karena keimanan anda akan terguncang begitu hebat...
Ia pun setuju...
Berbulan bulan saya tidak mendengar kabar darinya...
Saya mengira Mungkin bukunya sudah dibakar... wkwkwkwk
Saya agak terkejut ketika ia inbox wa saya minggu lalu...
Ia bercerita panjang lebar tentang apa yang dialaminya... kini hidupnya sudah bebas, ia merasa bebas, kebebasan... ia begitu santai, relax, ia tidak lagi merasa bahwa ada sosok yang selalu mengawasinya..
Ia menambahkan bahwa dirinya membutuhkan waktu 6 bulan untuk menyelesaikan buku itu...
Wow, waktu yang lama juga yah hahaha..
Ia berkata bahwa keimanannya begitu terguncang, sempat beberapa kali ia ingin membuang atau membakar buku itu.. namun ia urungkan.. ia menyimpan buku itu, untuk dibaca lagi ketika ia sudah agak tenang... ia membacanya begitu perlahan lahan.. its okay...
Ia berkata: melalui buku itu saya tersadar bahwa saya mengalami gejala skizofrenia, saya berimajinasi tentang sosok Tuhan yang sebenarnya tidak ada, yang sebenarnya hanya ada dikepala saya, sebuah imajinasi, saya kini bisa menertawakan diri saya sendiri atas kegilaan saya dahulu, saya ingat ketika dulu saya mengajak sosok Tuhan itu berbicara, saya meminta padanya, ... dan saya mampu menertawakan itu semua sekarang... hidup saya bebas.. perlahan lahan meditasi saya jadi membaik, saya memahami makna meditasi, saya jadi sadar bahwa selama ini meditasi yang saya lakukan adalah keliru karena saya membawa bawa Tuhan dalam meditasi saya, saya membawa pikiran beserta imajinasinya, seluruh kegiatan saya termasuk meditasi berorientasi kepada Tuhan.. perlahan lahan saya bermeditasi, saya sadari bahwa Tuhan yang selama ini saya percaya hanyalah sosok dikepala saya.. detik ketika saya menyaksikan imajinasi itu, itu semua lenyap, yang tersisa hanyalah saya, sendirian sebagai penyaksk hanya hadir... dan saya jadi paham secara aktual apa itu kesejatian.. itu adalah diri saya.. bahkan sejak awal...
Kini saya lebih tenang dalam menjalani hidup, saya paham betul, saya tidak membutuhkan kebebasan, saya adalah kebebasan itu sendiri.. Iam THAT.. buku
Saya ikut senang, si bapak sudah terbebas dari skizofrenia.... dan menyadari kesejatiannya..
Sangat tidak disarankam bagi anda untuk membaca buku tersebut.. menggoncang iman.
Sekian..
14 Mei pukul

R Hutama
Cobalah untuk benar benar sendirian..
Hanya sendirian...
Bahkan apabila engkau harus membunuh Tuhan agar engkau benar benar sendirian, maka Bunuhlah...
Bunuhlah agar engkau benar benar sendirian..
Didalam kesendirian itu, meditasi terjadi...

R Hutama
A : apakah benar orang yang sadar iq atau kecerdasannya tinggi?
Aku tidak tahu,... mungkin iya, mungkin juga tidak...
Aku tidak ingin membuat batasan apapun terhadap sesuatu yang tak terbatas...
Tidak pernah ada tanda tanda atau penanda yang dapat dijadikan patokan untuk kesadaran, bahwa orang yang sedang sadar itu gini gini gini gini...
Bila engkau memaksakan penanda itu.. maka itu menjadi kaku..
Dan kesadaran akan terlupakan sepenuhnya, yang tersisa adalah duplikat, duplikasi, berusaha mencontoh penanda itu...
Bila engkau melabeli seseorang yang sedang sadar dengan penanda bahwa orang itu tidak pernah marah..
Maka engkau akan mencontoh tindakannya. Berusaha menjadi sabar.... engkau tidak memahamidasar atau esensinya yang terkandung dalam semua tindakannya.. engkau hanya akan sebatas menjadi bunga plastik...
Ini cukup berbahaya..
Dan aku tidak akan memberimu batasan berupa ciri ciri oramg berkesadaran..
Itu cukup bodoh...
Itu menghalangi keseluruhan potensimu untuk bertumbuh...
Apabila penanda itu adalah bunga mawar..
Engkau akan menjadi sebatas peniru, mawar plastik, padahal potensimu adalah sebuah bunga melati...
Lupakan tentang ciri ciri.. itu ilusi.. setiap individu adalah unik didalam dirinya sendiri, background atau keheningan dibalik segalanya adalah sama, utuh, satu.. namun pergerakannya adalah unik, pergerakannya adalah individumu, ragamu, tubuhmu, pikiran, emosimu dan perbuatanmu.. saat engkau stay sebagai background.. engkau adalah background dan keseluruhan individumu bergerak sesuai aliran semesta, apa adanya...
Lupakan ciri ciri..
Meditasi sajalah....
Sadari keluar masuknya nafasmu.. itu sudah cukup bagimu...
14 Mei pukul

R Hutama
A b c d e: rik, apakah saya sudah tercerahkan?
Sedari awal pertanyaannya sudah salah...
Karena pencerahan bukanlah suatu obyek yang harus dicapai, pencerahan itu adalah suatu kondisi, suatu state..
Kondisi seperti apa?
Itu adalah kondisi ketika engkau hanya hadir, hadir tanpa sebagai, tanpa label, sadar penuh hadir utuh, kesejatian, hanya ada....being..
Apa salah satu pertanda kondisi itu?
Engkau benar benar utuh ada disini saat ini... benar benar ada disini saat ini seketika membuat ego dan segala ilusi lenyap, hanya ada dirimu, sendirian..
Apakah itu sebuah pencapaian?
Bukan.. ini hanya masalah pembiasaan...
Engkau akan mengalami kadang sadar, kadang tidak... hanya dua kategori itu..
Ini bukan semacam naik turun.. ini bukan angka yang bisa diukur... ini hanya masalah terkadang engkau teridentifikasi dengan raga dan pikiran,,,
dan terkadang engkau tidak teridentifikasi dengan apapun DAN SADAR...
Tidak mungkin bagiku untuk mengetahui kondisimu, atau mungkin juga bisa... namun kalaupun bisa, itu hanya sebatas asumsiku, prasangkaku,,,
Jadi lebih baik, jujur saja akan posisimu, akan kebiasaanmu, masih sering sadarnya atau tidak sadarnya...itu hanya dirimu saja yang tau... bukan orang lain, bukan pula Tuhan... diluar dirimu mereka hanya penuh akan asumsi, mau pake cara apapun, namanya hanya dugaan,, yang tau secara real dan pasti hanya dirimu...
Jadi jujur saja... dengan kejujuran, engkau dapat bertumbuh....
14 Mei pukul 07.



Posting Komentar untuk "Yang Penting Caranya"