Kancil dan mitos orang sunda kawin jawa

Saeful Richy Segara
Pertengahan tahun 2014, saya pulang kampung. Setelah puluhan tahun tinggal di ibu kota jakarta.
4 bulan, tidak ada penghasilan. Saya tidak sedikitpun mengandalkan dari penghasilan saya sebagai seorang pengusaha. Tidak mengandalkan uang yang ada di rekening. Saya anggap itu semua tidak ada. Saya coba hidup dalam ketidak pastian. Pasrah total berperan sebagai pengangguran. Duit selalu cekak. Hampir habis uang yang di pegang, lalu ada lagi. Hidup benar-benar minimalis. Anak anak ikut merasakan keprihatinan saya saat itu.
Apa yang saya lakukan. Yakin.. Itu saja.
Menata rasa dengan mengakses rasa bahagia. Happy happy happy. Tenang, hening dan pasrah.
Apakah kemudian jadi mulus kejadiannya?
Oh tidak. Godaan untuk mengakhiri ketidak pastian itu sangat besar. Beberapa kali hampir menyerah dan hampir mengambil uang di rekening.
Bulan ke lima mulai ada perubahan. Tiba tiba jadi makelar qiqiqiqi. Ada yang minta bantuan mengurus sesuatu. Dapat komisi. Alhamdulillah.
Bulan selanjutnya, ada saja ketemu orang yang minta di makelar i. Jadi penghubung apa saja. Dan dapat komisi.
111111
Saya semakin yakin bahwa, ketika yakin pada tuhan, untuk menjadi Berkelimpahan maka saya lebih banyak mengakses rasa happy, mengamati nafas, sering hening, sering berbagi,
1111111membersihkan diri dengan hooponopono (saya hanya membaca, i love you dan terima kasih saja), intinya saya lebih banyak mengamati dalam diri, baik rasa, maupun fisik, menyentuh tuhan dalam diri. Inilah dzikir saya. Inilah cara saya mengingat tuhan. All power is within. Semua kekuatan ada di dalam diri sendiri. Bersama tuhan. Channeling with God.
Well.. Saya baru empat tahun ini merasakan kenyamanan hidup yang minim tekanan. Serasa semua melayani. Ketika membutuhkan, lalu ada. Ketika berbagi kebahagiaan dengan yang lain, lalu datang komisi dari order. Ketika tenang hati, lalu semua menjadi indah. Anak anak menyenangkan, sekeliling mempesona. Semua yang sesuai hadir. Hanya yang sesuai.
Lalu.. Apakah tidak pernah mengalami kejadian yang di namai ketidak enakan? Hambatan atau rintangan?
Bullshit kalo tidak pernah mengalami semua itu. Namnnya masih manusia, tentu saja mengalami.
Hanya saja, sekarang semua itu tidak relevan lagi. Saya menerima tuhan secara utuh. Hal hal baik dan menyenangkan, semua dari Nya. Hal hal yang sebaliknya juga dariNya. Baik buruk hanya ada pada manusia, tuhan netral, baik buruk, bersih kotor, najis suci dll bagi tuhan itu tidak ada. Semua terliput di dalam diriNya.
Saya fokus pada menikmati saat ini, hari ini. Bangun tidur amat i nafas, lalu senyum. Bangun lalu mandi. Duduk hening beberapa menit, lalu mencari hal hal yang bikin happy. Simple kan?
Hari itu saya mau melakukan apa, kemana, ya lakukan saja. Nikmati saja. Hehehe jadi jangan aneh saya tiba tiba ada dimana, atau tidur terus, atau main game terus, atau lagi dengan ponakan, atau lagi dapet order, dll.
111111Saya percaya tuhan adalah perbendaharaan keberlimpahan dan cinta. Itu saja.
Freedom.. Merdeka....!!!!
eling # joy # peace and # love

Saeful Richy Segara
Manusia itu lebih cenderung memikirkan apa yang dikhawatirkannya. Hobi banget, kenapa tidak meyakini hal bagus yang bakal terjadi?
Tidak aneh sih, bahkan suatu kejadian yang benar² terjadi yang baguspun, masih saja di benaknya berkomentar..
Ah paling ini kebetulan..?
Pantes saja ya kalau begitu, kapan enaknya..? wuakkakak
eling # yakin

Saeful Richy Segara bersama Obie dan 3 lainnya .
Kelas online Telegram # MALAM INI
Coffee Games ( Sabotase PBS)
1-2-3 Juni 2020
Pkl 20.00-22.00 wib
Menantang Anda untuk challenge # gila
Memang Obie Machrubiansyah Robby ini jancuk keren. Brilian sekali. Pandai nge-hack diri sendiri untuk memperbaiki kehidupan. Jago mensabotase program pikiran bawah sadar yang ngeyelan.
Jadi materinya apa?
Materinya, ngenak ngenakin diri sendiri deh. Penasaran kan? Ya udah join aja buruan. Wong cuma 50rb aja kok. Udah gitu, jika join, Anda ikut andil nyumbang alias donasi untuk Alat Pelindung Diri (ADP) bagi petugas medis pandemi Corona loh.. Hehehe juga untuk penyediaan bahan pangan untuk yang membutuhkan
Satu lagi, setiap membawa peserta ikut kelas online ini, Anda dapat cash back 20rb per peserta (reseller). Lumayan kan?
Yang mau daftar dan juga jadi reseller, silakan hubungi saya di WA / Telegram 0878.7835.7999

Saeful Richy Segara
Pada saat menyusun batu² ini perlu kesabaran dan keuletan lebih di banding rock balancing biasa, karena batu² tersebut menahan arus air. Konstruksi nya sangat rentan. Apalagi dengan arus yang besar sedankan batunya kecil kecil. Di tambah jarak yang sangat dekat, jika salah satu runtuh, maka akan mengenai yang lain.
Ketika Anda dalam emosi yang sedang tenang, ini bagus di lakukan. Namun tak kalah besar manfaatnya buat Anda yang sedang galau merana, bisa menjadi sarana menstabilkan emosi. Kesunyian, gemericik air plus present moment, kombinasi hebat untuk merilis emosi yang membara.
Bisa Anda coba meditasi ini.
eling # rock balancing

Sakit adalah ketika pikiran menjadi teramat penuh dengan segala hal. Sembuh adalah ketika pikiran istirahat dalam hening.
Kamu sakit ya?
eling # meditasi # joy

Saeful Richy Segara
"Ketika aku ingin merasa bangga bahwa aku sudah dipilih Tuhan untuk melaksanakan sebuah tugas besar nan mulia, kemudian aku ingat bahwa aku bukanlah Aku. Aku yang adalah sejatinya Dia, maka seketika luluh semua kebanggaanku. Aku menjadi biasa dan tidak berdaya lagi." Dhanis Woro Fittrin

Saeful Richy Segara
KANCIL SI RAJA TIPU-TIPU
By Ikhwanus Sobirin
Jadi gini gaes, ternyata, bukan cuma manusia aja loh yah yang suka PHP. Di dunia perhewanan, kita punya satu hewan yang suka tipu-tipu. Janjinya ini dan itu, eh ternyata cuma manis di bibir doang.
Namanya si Kancil.
Alkisah, pada suatu hari, Kancil jalan-jalan seorang diri. Me time begitu di tepi sungai Brantas. Karena kehausan, dia ingin meminum teh pucuk.
Nah, tak jauh dari situ, ada sebuah minimarket, sebut saja namanya Alfamart. Sayangnya, minimarket yang dikelola oleh PT Sumber Alfaria Trijaya, Tbk itu berada di seberang sungai. Ketika itu belum ada jembatan kali, yah. Sehingga si Kancil otomatis langsung memutar otaknya. Bagaimana cara supaya dia bisa secepatnya menyeberang. Sedangkan fakta di tepi sungai itu, ternyata ada ancaman serius berupa buaya darat yang kelihatannya sedang kelaparan.
"Hei, Kancil! Come here! Aku lapar, nih! Sini yuk gue makan!"
"Eh, dasar buaya! Enak aja loe kalau ngomong!" jawab si Kancil.
"Eh, btw, loe benar-benar lapar, yah?" tanya si Kancil melanjutkan tanyanya.
"Iya, gue lapar banget, nih. Cepat sini, gue makan loe!" sahut si buaya darat yang ternyata berjenis kelamin laki-laki itu.
"Eih, kebetulan loh Buaya. Ekke punya buanyak sekali daging fresh loh di rumah ekke," terang si Kancil tiba-tiba gaya bicaranya ngondek.
"Terus?!" sambung si Buaya.
"Coba deh panggil semua buaya darat teman-temanmu itu. Terutama teman-temanmu yang cowok, yah. Suruh berjejer rapi dari tepi sini sampai tepi depan Alfamart sana! Biar kemudian kuhitung. Biar pas nanti kalau aku bagiin dagingnya," seru si Kancil.
Si Buaya langsung memanggil teman-temannya via grup wattshap.
Beberapa detik kemudian, para buaya darat berkumpul. Mereka berjejer dengan gaya masing-masing. Ada yang sambil nunggangin motor ninja, ada yang sambil pamer avanza, ada pula yang pamer body kekar hasil olahan di gym, dan lain sebagainya.
"Ya sudah, aku hitung, yah! Satu, dua, tiga, empat ....," seru si Kancil sembari melompati punggung buaya satu sampai punggung buaya terakhir. Hingga dia sampai di tepi sungai pas depan Alfamart.
Sesampai di halaman Alfamart, dia disambut seorang tukang parkir. Tetapi sebelumnya, si Kancil tertawa puas. "Ha ha ha ha ha. Kasian deh loe yah para buaya. Kena tipu loe semua! Ha ha ha."
Para buaya jengkel berjamaah.
Kancil lantas masuk, disapa oleh seorang pramuniaga berseragam merah. "Selamat datang di Alfamart. Selamat berbelanja."
Nah, selesai membeli minuman di Alfamart, Kancil masih tak puas. Dia kemudian berkelana hingga menemukan sebidang kebun mentimun yang buahnya sangat lebat. Saking laparnya, dia tak segan melahap mentimun-mentimun segar itu sampai perutnya membuncit.
Nahas, aksi nakal si Kancil kepergok Pak RT, si empu kebun. Kancil pun dijerat, kemudian dia dimasukkan ke dalam kandang ayam.
"Kancil nakal! Saya kurung kau di sini he, biar tahu rasa loe, yah!" kata Pak RT nge-gas. Setengah emosi jiwa.
***
Semalaman sudah si Kancil ditahan. Sampai ada seekor anjing pit bul muncul, menyapanya.
"Sendirian loe, Tong?" tanya si Pit Bul sok akrab.
"Berdua begini loh sama kamu," respon si Kancil bernada genit.
"Eh, kamu itu piaraan barunya pak tuan RT, Tong?" tanya Pit Bul.
"Oh, iya dong, aku piaraan barunya. Dan ... mmmmm aku tinggal di sini ini karena besok aku mau diajak party loh sama Pak RT ke keluharan."
"Hah! Party?" Si Pit Bul tiba-tiba terkaget. Merasa dirinya seumur-umur, bertahun-tahun mengabdi kepada Pak RT, tetapi belum pernah sekali pun diajak party atau hanya sekadar beli ciki-ciki di Alfamart.
"Kasian amat loe, Bul. Amat aja nggak kasian amat-amat," ejek ringan si Kancil.
"Mmmmm, begini aja yah, Njing, gimana kalau kamu saja yang ikut Pak RT ke pesta kelurahan? Tetapi, yah memang syarat dari Pak RT disuruh tidur dulu semalaman di sini. Kalau nggak begitu, yah nggak boleh ikut ke pesta nantinya," jelas si Kancil.
"Oalaaaa, begitu? Ya uda." Tanpa ada desir curiga sedikit pun, si Pit Bul lantas membuka pintu kandang yang berisi Kancil di dalamnya. Mereka bertukar posisi.
Setelah si Kancil berada di luar, dia terkikik geli sambil menggembok pintu kandang.
"Loh, Cil. Pintunya kok kamu kunci dari luar?!" Pit Bul mulai resah.
"Yah, iya dong. Asal loe tahu yah, Bul! Party is nothing! Pesta itu tidak ada sama sekali! Ha ha ha." Si Kancil terbahak penuh kepuasan.
Nah, ternyata, keahlian tipu-menipu si Kancil kepada sesama bukan hanya itu. Dia dulu juga pernah menipu seekor harimau hutan.
Konon, tubuh subur Kancil saat itu diterkam oleh si harimau. Lalu, Kancil dalam keadaan terjepit membujuk si Harimau. "He, Macan. Jangan bunuh aku, yah. Karena aku punya rahasia besar loh buat kamu."
"Rahasia apa?!" tanya si Macan.
"Aku punya ajian sabuk dewa."
"Apaan, tuh?"
"Kalau kamu bisa memakai sabuk itu, maka kau akan sakti mandraguna, awet muda, dan mempunyai energi besar," jelas si Kancil meyakinkan.
"Di mana keberadaan sabuk itu?" tanya si Macan antusias.
"Di pohon itu! Di tepi sungai," tunjuk si Kancil pada sebatang pohon besar. "Tetapi untuk mengambil sabuk itu ada caranya, Can. Kamu ngambilnya harus dengan berjalan mundur dari sini."
Tanpa ada bantahan, si Macan berjalan mundur menuju sebuah pohon yang konon ada sabuk dewanya itu.
Sial! Sunggul sial kehidupan dunia fana ini. Sesampai di bawah pohon, mendadak seekor ular raksasa turun dari dahan. Gegas si ular meliliti tubuh si Macan sampai remuk hancur lebur tulangnya si Macan. Si Kancil kembali tertawa lepas. Dia berbirit pulang, lanjut nenonton OVJ di Trans7.
eling # kancil
31 Mei pukul 19.2

Saeful Richy Segara
MITOS ORANG JAWA NGGAK BOLEH NIKAH SAMA ORANG SUNDA
By ikhwanus sobirin
Kang Asep, si pemilik warung makan Sunda berencana melamar Sumiati. Tetapi, tahu sendirilah ibu-ibu komplek RT 003, rempongnya kek apa. Mungkin mereka over simpatik kali yah; kalau sampek ada orang Jawa nikah sama orang Sunda mereka percaya akan terjadi malapetaka.
"Sudahlah, Mbak Yu! Turutin saja pituah-pituah orang tua. Sudah sering kejadian, kok. Teman saya itu orang Bandung, terus suaminya orang Jombang. Kena pamali mereka. Yang perempuan habis nikah tiba-tiba sakit lumpuh. Terus si lakinya yang masih fresh itu malah kepincut sama mbok nom (janda muda). Rusak deh rumah tangga mereka," seru si tetangga RT003 itu dengan gaya melotot-lotot seperti adegan ibu tiri di sinema indosiar.
Mungkin kita pernah mendengar bisik-bisik tetangga seperti itu, yah.
Tetapi, yah namanya juga mitos yah, gaes. Kalau menurut orang Jawa sih kalau kita percaya, maka akan benar-benar terjadi. Istilahnya itu sugesti, yah. Kalau enggak yah enggak.
Nah, awal mula mitos orang Sunda nggak boleh nikah sama orang Jawa itu, konon berasal dari sejarah perang Bubat Majapahit, loh.
Berikut:
(Selamat menyaksikan) jreng, jreng, jreng!
Raja Hayam Wuruk tampak santai mengelus-elus sebilah keris di gedhong pusokonya, sembari ia terus menatap teduh sebuah lukisan. Sang raja begitu takjub akan kecantikan sosok perempuan dalam lukisan itu. Sejak kemarin, sang raja nggak bisa move on bayangin betapa cantiknya sang perempuan. Bukan tanpa alasan, gadis itu bernama Putri Dyah Pitaloka. Dia adalah putri Raja Linggabuana, pemimpin kerajaan Sunda.
Pendek cerita, Raja Hayam Wuruk mengundang via email kepada Raja Linggabuana guna melamar si gadis. Tanggal pun ditentukan. Manajemen kerajaan Sunda menyetujui. Mereka datang berombongan dari tanah Pajajaran menuju ibu kota Majapahit.
Sebelum masuk ke pusat kedaton Trowulan, rombongan kerajaan Sunda yang terdiri dari Raja Linggabuana, sang permaisuri, Putri Dyah Pitaloka, dan para pasukan, istirahat dahulu di rest area lapangan Bubat.
Nah, muncullah kemudian Patih Gajah Mada. (Patih itu istilahnya panglima tertinggi kerajaan, sekaligus tangan kanan sang raja). Patih Gajah Mada yang dari dulu berambisi menyatukan nusantara, mempunyai aturan; siapa pun tamu dari kerajaan lain, harus mengisi surat bermeterei dulu, berisi pernyataan tunduk dan mengakui superioritas Majapahit.
"Wahai raja, kita punya aturan. Siapa pun itu. Kerajaan Sunda harus menyatakan tunduk pada Majapahit!" kata Patih Gajah Mada kepada Raja Hayam Wuruk.
"Mmm, tapi mereka datang untuk urusan pernikahanku," jawab Raja Hayam Wuruk.
"Tetap raja. Pokoknya mereka harus menyatakan tunduk dulu kepada kita sebelum mereka ikut menikmati imperialisme Majapahit!" kekeuh Patih Gajah Mada.
Di saat itu, kebijakan politik Majapahit memang sepenuhnya dipercayakan kepada sang patih.
"Okelah kalau begitu, coba kamu koordinasikan dulu, yah," titah sang raja.
Inilah awal mula malapetaka. Patih Gajah Mada selanjutnya memaksa Raja Linggabuana untuk membuat surat pernyaatan. Tetapi, raja Sunda itu menolak keras. Atas alasan datang ke Majapahit bukan untuk menyerah sebagai kerajaan bawahan, melainkan untuk acara pernikahan.
Disinilah gontok-gontokan dimulai, persis kayak netijen kalau pas lagi perang debat di sosmed. Ha ha ha.
Ujung-ujungnya, pasukan Patih Gajah Mada gelut sama pasukan kerajaan Sunda.
Adegan pukul-pukulan tombak dan dorong-dorongan tameng pun tak bisa dihindarkan.
Tragisnya, Raja Linggabuana dan para pasukan tewas semua. Tersisa hanya Putri Dyah Pitaloka. Ia menjerit pilu menyaksikan orangtuanya digorok lehernya di depan mata kepalanya sendiri. Lantas, demi mempertahankan harga diri, Princess Dyah Pitaloka pun melakukan bela pati, bunuh diri demi kehormatan kerajaan Sunda.
Sontak, Raja Hayam Wuruk shock hebat mengetahui pecah tragedi. Ia tak menyangka sama sekali akan terjadi tragedi sepahit itu. Patih Gajah Mada pun disidang. Tetapi, ia tetap bersikeras bahwa aturan tetaplah aturan!
Atas kejadian perang Bubat tersebut muncullah polemik di masyarakat. Ada yang bilang itu semua hanyalah konspirasi politikus-politikus Majapahit demi menjatuhkan posisi Gajah Mada.
Raja Hayam Wuruk sangat menyesal, perempuan pujaannya mengapa ikut tewas dalam tragedi berdarah di lapangan Bubat itu. Ia kemudian memutuskan memberikan tanah Madakaripura (sekarang Probolinggo) kepada Gajah Mada. Sebagai tujuan diplomatis guna mengistirahatkan sang patih dari lingkaran singgasana kerajaan.
Mengetahui raja Sunda tewas, keluarga kerajaan Sunda yang ada di sana, murka semurka murkanya. Mereka langsung memutus hubungan diplomatik dengan Majapahit saat itu juga. Adik dari Putri Dyah Pitaloka naik tahta. Semenjak itulah kerajaan Sunda menyerapah sumpah dan melarang semua orang Sunda untuk menikah dengan orang Jawa.
Sekali lagi, ini hanya mitos yah gaes. Kalau memang saling cinta, yah nikah aja walaupun ibaratnya nggak disetujui orangtua. He he.
Sekian dariku. Tulisan ini dibuat untuk memperluas wacana sejarah kita, yah. Tidak ada sedikit pun unsur/maksud untuk merendahkan, melecehkan, atau menghina.
eling # sundajawa





Posting Komentar untuk "Kancil dan mitos orang sunda kawin jawa "