Aku, pikiranku, dan tubuhku

Indi Sujawe
AKU, FIKIRAN KU DAN TUBUH KU.
ShamMind - The Art Of SUWUNG
Sebelumnya hanyalah ketidak tahuan dan kegelapan. Ketika aku lahir, fikiran hanya mengenal menangis. Tanpa ada pertanyaan, tanpa ada bentuk. Kemudian mengenal lapar, haus, berak dan kencing yang respon ku juga hanya menangis. Karena hanya itu yang ku kenal.
Seiring dengan berjalannya waktu, fikiran ku mengenal tetek, lalu mengenal ibu yang punya tetek. Dari sini fikiran ku mengenal rasa nyaman. Nyaman kalo netek.
Mataku pun terbuka. Lewat mata.. fikiran ku pun mengenal cahaya. Dan lalu.. mengenal mama yang terbias karena ada cahaya. Kemudian aku mengenal rasa memiliki, memiliki mama. Dan selalu menangis bila jauh dari mama.
Berikutnya aku mengenal papa. Dari mama dan papa aku mengenal cinta, lucu dan tertawa.
Seiring berjalannya waktu, seiring pertumbuhan ku, fikiran ku banyak belajar untuk mengenal apapun yang ku alami dan apapun yang dikatakan mama dan papa. Fikiran ku hanya mengimani mama dan papa. Bagiku merekalah hidup ku.
Lalu aku mengenal keluarga ku yang lain. Tetangga dan masyarakat lainnya. Dari mama, papa aku mengenal agama dan budaya. Lalu fikiran ku mengenal tuhan yang digambarkan oleh agama ku.
Terus berlangsung demikian hingga aku mengenal tubuh ku sebagai diriku sendiri. Kemudian beberapa waktu kemudian aku mengenal bahwa aku ternyata berfikir. Aku adalah fikiran dan tubuh ku hanyalah baju buat fikiran ku. Dan.. aku pun kemudian beropini.. bagaimana mungkin mempercayai Tuhan yang tidak bisa memuaskan logika ku berfikir?
Lalu.. 45 tahun kemudian, baru lah fikiran ku menemukan aku yang sejati. Aku adalah diriku yang sejati. Aku adalah hidup. Aku adalah kesadaran murni.
Hingga kemudian.. fikiran pun memahami bahwa segala hal adalah ASUMSI. Hanya sejati ku, kesadaran ku, SANG HIDUP ku adalah yang real.
Tidak ada yang salah dengan asumsi, karena asumsi bukan kesalahan. Dan asumsi juga bukan kepastian. Asumsi hanyalah bentuk yang terbaca oleh fikiran. Asumsi hanyalah bentuk yang diduga oleh fikiran. Asumsi hanyalah bentuk yang di produk oleh fikiran untuk fikiran itu sendiri, agar fikiran bisa membaca dan merespon.
Sebab.. logika fikiran selalu berubah setiap saat.. setiap waktu. Adalah bukti bahwa segala hal adalah ASUMSI.
HIDUP hanya ingin eksistensinya dikenal oleh fikiran. Maka yang muncul pertama kali hanyalah INSTING PURBA dalam otak kecil yang biasa di sebut OTAK REPTIL. Responnya adalah naluri bertahan hidup.
Karena HIDUP, KESADARAN MURNI, DIRI SEJATI, mesti tetap eksis. Maka hidup butuh FIKIRAN untuk mengenal eksistensinya. Dan fikiran butuh TUBUH MATERI untuk mengaplikasikan hidup. Muncullah varian bertahan hidup agar aplikasi menjadi sempurna, LIBIDO, EMOSI (termasuk cinta dan benci di dalamnya), EGO, SIMPATI dan EMPATI.
***
SUWUNG sajalah!!
.

SAYA MEMBERIKAN BENTUK PEMBANDING, ANALOGI DAN GAMBARAN KESADARAN. BUKAN BENTUK DEFINISI KESADARAN.
ShamMind - The Art Of SUWUNG.
+ Betul memang kesadaran murni ditemukan fikiran. Sebab kesadaran yang dibentuk hanyalah asumsi fikiran saja. Tapi banyak orang yang salah kaprah tentang kesadaran, bahwa kesadaran adalah fikiran itu sendiri. Tidak!! Ada garis pemisah yang tegas antara KESADARAN MURNI dan FIKIRAN.
- La keterangan Bang Indi juga membentuk kesadaran kan. Kesadaran itu kan ranah abstrak dari fikiran, yang hanya dipahami bila ditemukan.
+ Betul. Saya memberikan bentuk jalan yang pernah saya lalui. Untuk dipakai sebagai bentuk pembanding maupun bentuk gambaran. Bukan memberikan bentuk sebagai DEFINISI kesadaran murni. Sebab kesadaran itu tidak berupa, tidak bernama, tidak berjenis kelamin, tak dapat didefinisikan dan bukan fikiran.
***
SUWUNG sajalah!?

Manusia suci, Dewa, Avatar, Nabi, adalah manusia yang sudah terlepas dari PENJARA FIKIRAN.

.
- Apa itu mental blok?
+ Penuhnya wadah fikiran oleh bentuk² gagasan pasti. Asumsi yg memenuhi fikiran sebagai kepastian.
.
ndi Sujawe
DUNIA INI PANGGUNG SANDIWARA.
ShamMind - The Art Of SUWUNG.
- Apa tujuan berikutnya setelah fikiran menemukan SUWUNG?
+ Di awal.. fikiran mesti diberikan bentuk asumsi SUWUNG, agar fikiran bisa membaca maksud dan merespon. Tanpa bentuk, fikiran tak bisa membaca dan tak bisa merespon. Tetapi.. ketika SUWUNG sudah ditemukan fikiran menemukan makna hakikat hidup, tidak ada lagi tujuan.
- Membingungkan bang..
+ Ya.. tentu membingungkan bagi yang belum menemukan. Sepantasnya dan seharusnya hidup punya tujuan. Setelah SUWUNG di temukan, diketahui lah bahwa manusia hanya bisa menjadi manusia biasa-biasa saja. Dan hanya MENJALANKAN PERAN hidup, dalam SADAR PERAN.
Seperti kata bang Achmad Albar, dunia ini panggung sandiwara.
***
SUWUNG sajalah!!
.
Baik bentk system kearifan lokal maupn bentk system religi, ataupn bentk lainnya yg sejenis, merupakan alat bantu untk mempertegas koneksi jagad cilik dngn jagad gede.
.
Fakta bentuk asumsi tak dapat terlihat oleh fikiran, karena terhalangi oleh bentuk gagasan yg memenuhi penglihatan sebagai kepastian.
.

Untuk menjadi benar mesti ada yang disalahkan. Karena fikiran butuh penegasan untuk merespon.
.

SAYA PENGEN BANGET..
ShamMind - The Art Of SUWUNG.
Ketika saya memberikan bentuk perkataan yang mengambang, seperti yang saya tulis UNTUK JUDUL, fikiran kamu membaca ini sebagai bentuk yang belum selesai. Bentuk yang tidak lengkap.
Memang fikiran kamu bisa membaca ini sebagai bentuk yang bersifat KEINGINAN. Tetapi bentuk yang tidak lengkap untuk bisa memuaskan fikiran kamu. Maka muncullah pertanyaan yang tak terjawabkan, INGIN APA? Karena tak terjawabkan, maka fikiran membuat bentuk sendiri agar terpuaskan.
Nah.. untuk bisa memuaskan fikiran kamu sendiri, fikiran kamu membuat bentuk baru untuk melengkapi bentuk itu, dari informasi data yang dikumpulkannya sendiri. Tentu sebagian besar didapat dari citra diri saya yang juga dibentuk oleh fikiran kamu sendiri.
Fikiran kamu yang melihat saya sebagai orang yang suka makan. Akan membentuk bahwa saya pengen makan.
Fikiran kamu yang melihat saya sebagai orang yang suka kemping, akan membentuk bahwa saya pengen kemping.
Fikiran kamu yang melihat saya sebagai orang yang suka jalan, akan membentuk bahwa saya pengen jalan.
Fikiran hanya melihat asumsi-asumsi yang dibentuknya sendiri. Tetapi fikiran yang terbiasa penuh oleh bentuk-bentuk, sulit untuk membiasakan fikiran dalam kondisi selalu kosong tanpa bentuk. Maka tak mampu membaca itu sebagai asumsi. Selalu yang terbaca adalah kepastian.
Bahwa saya pasti pengen makan, bahwa saya pasti pengen kemping, bahwa pasti saya pengen jalan.
SUWUNG adalah berlatih untuk SADAR, menyadari bahwa bentuk semacam itu hanyalah asumsi. Dan asumsi bukan kepastian.
***
SUWUNG sajalah!!
.





Posting Komentar untuk "Aku, pikiranku, dan tubuhku"