Tipe orang emohaty by Christina lie

Christina Lie
Orang-orang tipe Empath
Emphat ya ini, bukan empathy.
Anyway tulisan ini cuma opini gw saja selepas obrolan dengan mentor Theta Brainwaves gw.
Jadi bukan sesuatu yang perlu diperdebatkan, kalau gak sepaham ya sudah
——
PROLOG DULU
Theta itu apa sih? Cek foto aja yak, ribet jelasinnya. Atau googling sendiri .
Simplenya kalo pake bahasa gue atau menurut gue yak, benefit 1x theta itu setara dengan benefit 10x meditasi.
Anyway, gw theta itu seminggu sekali.
Jadi ya karena sesi theta itu one on one, selama 1 jam, ya jadilah sambil di-brainwave, buat ngisi waktu, sekalian ngobrol ngalor ngidul aja sama mentor gw itu.
===
Mentor theta ini hanya gw rekomendasikan ke temen-temen inner circle gw, dari berbagai macam background.
Ada yang memang sebelumnya sudah rajin banget meditasi,
Ada yang kayaknya mah dah heppi-heppi aja hidupnya, selalu positif lah ibaratnya.
Dan tiap kali selesai theta, pasti ada scoring, level frekuensi otaknya berapa (gw gak inget pake satuan apa)
Tapi di theta itu, angka 3000 itu adalah nilai normal.
Ibarat tensi darah, normalnya itu di 120/80.
Pertama kali gw di-theta di akhir Januari 2020, score gue cuma
1455 dari normal 3000
Yang gue artikan, berarti otak gw setengah miring
Dan ternyata dari hasil scan, gw itu lemah di fokus, cognitive dan deliberative.
Plus “sampah” gue banyak (baca: luka batin) yang tanpa gw sadari belum clear.
Anyway sekarang gw udah diatas angka 3000 sih. Makin tinggi makin baik, dan manfaatnya luar biasa banget, sampe anak dan laki gw jadi addict sama theta, karena bikin emosi tenang, pikiran fokus, hati lebih sabar, hidup lebih happy, penuh syukur dan lebih dekat secara spiritual ke Tuhan, dan banyak keinginan yang diluar nalar logika begitu mudah termanifestasi.
Perjalanan naik score gw itu terbilang lambat, setiap kelar sesi theta, naik scorenya palingan 50 -200 saja.
Lalu mentor gw bilang, ini karena gw itu bagai sosok “ibu”
Orang ngeliat gue, bawaannya mau curhat, sementara di masa-masa itu gw belum mampu untuk detachment,
suka terhanyut alias malah pikiran gw ikutan “download” masalah dia ke pikiran gue.
Ok, BACK TO TOPIC
___
Gw pernah nanya ke mentor theta gw ini, kenapa sih kok temen-temen gw yang rajin meditasi, atau yang hidupnya selalu ceria dan positif, yang gue pikir scorenya bakal tinggi, malah scorenya dibawah gw pas awal theta?
Akhirnya dibahas lah soal Empath.
Orang tipe Empath ini, cenderung mencari kesedihan (malah bukan mencari kebahagiaan yak )
Mereka attract dengan hal-hal yang painful.
Misal ada berita kematian, musibah, hal memilukan, malah makin dicari, ditonton, dibaca, diresapi sampai terus kepikiran, bikin hati sedih. Emotional draining.
Hingga akhirnya jadi file “sampah” didalam folder subsconcious dia.
Gw jadi inget, dulu itu gw sampe block-blockin friendlist yang suka share berita memilukan, sadis, hingga PM gw video anak anjing diinjek sampe mati lah, atau kekejaman lainnya, yang gw gak tau maksudnya apa coba kirimin gw begituan, dengan message “ci udah tau kejadian ini belum?” Haizz
Tipe Empath ini juga tipe yang suka kepo sama penderitaan orang, dia “senang” menerima curhatan keluh kesah, senang menjadi pendengar yang baik.
Intinya tuh, kayak kalau dalam sehari hati dia belum iba akan sesuatu hal, seakan ada yang kurang kali yak dalam hidupnya.
Impactnya apa sih ke orang-orang tipe Empath ini?
Dia akan merasa hidup ini gak adil, hidup ini keras, manusia itu jahat, dsb dsb.
Bahkan yang paling fatal ketika mulai menyalahkan diri sendiri.
“Kenapa saya gak mampu bantu dia”
Meskipun banyak juga yang lebih suka playing victim
“Gue kayak gini karena dia, karena keadaan, karena ini, itu”
====
Jadi bedanya Empath dengan Empathy,
Kalau empath itu nyari
Kalau empathy itu ya enggak nyari-nyari apa yang dia bisa empathy-in.
====
Nangis karena sesuatu hal yang bikin bahagia terharu,
Berbeda dengan nangis karena hal yang menyakitkan.
Kalau di term Theta
Kejadian yang membahagiakan, menginspirasi, nangis terharu, bikin tertawa, damai.
Atau kalau rutin dengerin lantunan doa hingga lagu yang membawa kedamaian, ini bisa meningkatkan scoring theta brainwave, ya intinya jadi makanan buat otak lah, yang tentunyapun secara tak langsung berdampak sangat positif ke jasmani dan rohani.
Makanya gw kalo lagi mumet sama kerjaan,
Gw suka nonton drakor romantis
Yang kalau pemeran utamanya akhirnya first kiss juga setelah beberapa episode, bikin uwuhh terharuu.
Atau film-film lucu yang bikin ketawa.
——
Tau dari mana sih, otak kita lagi berdekatan dengan “sampah” atau “makanan”
Ya dari apa yang kita rasakan sebenernya,
Misal abis ngobrol sama orang baru 30 menit kok, kita udah berasa capeeee banget, bikin males ngapa-ngapain abis itu.
Padahal topik bahasan bukan hal berat yang bikin ngebul.
Ya jangan sering-sering lah kalau kita sendiri belum bisa kontrol emosi untuk no attachment.
Atau minimal kita sendiri juga harus bisa balance,
Pas berasa cape dengerin curhatan orang, abis itu ya cari makanan buat otak lagi.. entah nonton film lucu, hangout sama temen yang menginspirasi dan bisa mengembalikan positive vibe kita ke level normal lagi.
——
Selain tipe Empath, ada lagi tipe Flight (“lari” dari masalah, bahkan orang yang selalu menjustifikasi hal negatif dengan selalu berpikir positif alias toxic positivity bisa masuk ke golongan ini)
Tipe flight bisa terbentuk tanpa sadar karena didikan dari kecil macem “anak cowok gak boleh nangis!”
Akhirnya emosi dipress, menjadi “sampah” yang lama-lama “gerogotin” badan tanpa sadar.
Perasaan kecewa, sedih, tersakiti, dimasking dengan senyum di wajah.
Sampai ada loh temen cewe gw yang bilang dia itu gak bisa nangis, padahal lagi stress berat (ini kan jadi gak beres juga toh otaknya, gak ada release)
Jadi cara buang “sampah” ini ya salah satunya, kalau kesel, pengen nangis, pengen marah, ya keluarin aja sih, entah pelampiasannya ketika lagi sendirian, yang penting gak nyakitin orang lain.
——
Tujuan akhir dari theta ini apa sih?
Enlightment..
dimana enlightment ini hanya bisa diraih ketika hati dan pikiran sudah no judgment, no attachment, dan residual file di pikiran itu bisa dibilang udah hampir gak ada.
Temen gw yang udah sampai level ini, beneran sih emosinya itu lempeng abis . Mau ditrigger kayak apa juga, kagak ada bapernya (baper negatif ya maksudnya)
Dan pikiran ketika udah gak bawa perasaan negatif, bisa jauh lebih logis, langsung bisa fokus ke solusi.
Seringkali ketika berhadapan dengan orang yang ngeselin, sementara kitanya sudah no judgment, kita jadi bisa lebih melihat WHY dia begitu.
Bahkan bisa melihat dari sisi pandang orang ketiga yang lagi melihat kita dan dia itu berdebat, dan akhirnya menemukan Why-nya.
Orang-orang yang mulai terlatih no judgement pun biasanya lebih sensitif merasakan vibrasi orang yang mendekat.
Ketika kita sudah menganggap semua orang itu baik, terus misalkan kita lagi ngobrol sama seseorang nih,
kemudian anggap lah kita bilang dalam hati “ini orang baik”,
tapi perasaan pas ngomong gitu kok malah gak enak..ini tandanya badan kasih sinyal bahwa omongan dan pikiran kita itu kurang tepat menilai dia.
Ya begitulah serunya theta.
Theta ini bisa dibilang one of the best decision I made this year.
PS: gw nulis ini, cuma share aja, jangan ada yang nanya kontak mentor gw, karena slotnya udah penuh yak sampe tahun depan.

Posting Komentar untuk "Tipe orang emohaty by Christina lie"