Biasakan menikmati anugerah by Saeful Ricky

Suatu malam, saya masak mie instan goreng rasa rendang. Begitu matang, saya makan depan televisi, sambil nonton Film Krishna. Mie goreng itu begitu nikmat, ku santap dengan lahap. 
Lalu pikiran mulai nakal menggoda. Teringat sambal yang ada di dapur. 

"Enak loh Ep, kalau ditambah sambal plus timun." Suara pikiran ku. 

Sejenak saya tergoda. Namun pikiran lain muncul. 

"Udahlah Ep, nikmati saja apa adanya, belum tentu juga tambah enak."

Akhirnya saya setuju dengan suara terakhir, saya menikmati suap persuap sendok mie masuk dalam mulutku. Sampai habis. Dan nikmat sekali. 

Ya memang begitulah kerjaan pikiran, menggoda untuk tidak merasa puas. Menggoda untuk merasa belum lengkap. Enak kalau ada ini. Indah kalau ada itu. Menyenangkan kalau ruangan ini ada meja baru. Enak kalau ada laptop. Akan lebih cepat jika ada motor. Gak kehujanan kalau punya mobil. Rumah luas akan lebih menyenangkan padahal sudah punya rumah. Dll

Menikmati yang ada adalah rasa puas. Rasa melimpah. Rasa syukur. 

Saya pertama kali mendengar kalimat berikut dari Mario Teguh sekitar tahun 2010. "Inginkan lah apa yang sudah Anda miliki."

Waktu itu saya berpikir keras, belum paham. Untuk apa menginginkan sesuatu yang sudah saya miliki? Kan seharusnya menginginkan ya sesuatu yang belum saya punya? 

Lambat laun akhirnya saya paham. Intinya, bersyukur pada apa yang sudah jadi milik diri. Nikmati yang ada di hadapan. Rawat sesuatu yang sudah di karuniaNya. 

Sejak kecil, budaya, lingkungan, orang tua, lebih banyak mengajarkan, jika punya barang yang rusak, maka tidak usah repot memperbaiki, tapi ganti saja.. Itu lebih mudah kan? Namun efek jangka panjangnya adalah, kita jadi konsumtif. Punya barang rusak, maka ganti baru, toh punya banyak uang. Buat apa diperbaiki? 

Pada akhirnya, itu menular pada suatu hubungan antar manusia. Jika terjadi kerusakan hubungan, maka pilihan utamanya adalah mengganti dengan yang baru. Terjadi cekcok kecil, cari yang baru, ogah memperbaiki. Musuhan. 

Apakah tidak boleh seperti itu? 

Boleh saja, itu hak Anda. Jika memang sudah diperbaiki, lalu tetap tidak bisa, boleh lah memilih opsi terakhir, yaitu mengganti dengan yang baru. 

Biasakan menikmati anugerah, dan biasakan memperbaiki, sebelum prematur mengganti. 

eling #mie goreng instan

Posting Komentar untuk "Biasakan menikmati anugerah by Saeful Ricky "