Mengelola seks by osho

Pertanyaan: Osho, apa maksudnya mentransformas seks?

Jawaban Osho:

Seks adalah subjek yang halus, lembut, tapi karena eksploitasi selama berabad-abad, kecurangan, pengkondisian, ide-ide yang menyimpang selama berabad-abad, semua hal yang berkaitan dengan kata 'seks' menjadi berat.

Ini adalah salah satu kata yang paling banyak memuat segala yang ada. Engkau mengatakan 'Tuhan'; sepertinya kosong. Engkau mengatakan 'seks'; sepertinya terlalu berat. Seribu satu hal muncul dalam pikiran: ketakutan, penyimpangan, ketertarikan, keinginan yang luar biasa, dan juga anti-keinginan yang luar biasa. Mereka semua muncul bersama.

Seks - kata itu sendiri menciptakan kebingungan, kekacauan. Seolah-olah seseorang telah melempar batu ke dalam kolam yang sunyi; jutaan riak muncul - hanya kata 'seks'! Umat ​​manusia hidup di bawah pemikiran yang salah.

Jadi, hal pertama: mengapa engkau bertanya bagaimana cara mentransformasi seks? Mengapa engkau ingin melampaui seks? Engkau menggunakan kata yang indah, 'melampaui', tetapi dari seratus persen, sembilan puluh sembilan persen kemungkinan yang kau maksud adalah 'Bagaimana menekan seks?'

Seseorang yang telah memahami bahwa seks harus dilampaui bahkan tidak khawatir untuk melampauinya, karena transendensi datang melalui pengalaman. Engkau tidak bisa mengelolanya.

Seks bukanlah sesuatu yang harus kau lakukan. Engkau hanya melewati banyak pengalaman, dan pengalaman itu membuatmu semakin dewasa.

Pernahkah engkau mengamati bahwa pada usia tertentu, seks menjadi penting? Bukan berarti engkau membuatnya penting. Rasa penting itu bukanlah sesuatu yang kau lakukan; itu terjadi begitu saja. Di usia empat belas tahun, tiba-tiba energimu dibanjiri seks. Itu terjadi seolah-olah pintu air telah dibuka di dalam dirimu. Sumber energi halus yang belum terbuka menjadi terbuka, dan seluruh energimu menjadi seksual, diwarnai dengan seks. Engkau berpikir, bernyanyi, berjalan - semuanya menjadi seksual. Setiap tindakan diwarnai seks. Ini terjadi; engkau tidak melakukan apa-apa. Itu alami; transendensi juga alami.

Jika seks dihayati secara total, tanpa penghakiman, tanpa ide untuk menyingkirkannya, maka pada usia empat puluh dua - seperti pada usia empat belas tahun seks terbuka dan seluruh energi menjadi seksual, pada usia empat belas tahun. empat puluh dua atau menjelang usia itu - gerbang banjir itu menutup lagi.

Dan itu pun sealami ketika seks hidup; seks itu juga secara alami menghilang.

Seks dilampaui bukan dengan upaya apa pun di pihakmu. Jika engkau melakukan upaya, apa pun itu akan menajdi represif, karena transendensi  itu tidak ada hubungannya denganmu. Itu ada di dalam tubuh biologimu. Engkau terlahir sebagai makhluk seksual; tidak ada yang salah di dalamnya. Itulah satu-satunya cara untuk dilahirkan. Menjadi manusia berarti menjadi seksual. Ketikaengkau di kandungan, ibu dan ayahmu tidak berdoa, mereka tidak mendengarkan khotbah seorang pendeta, mereka tidak ada di gereja Mereka bercinta. Bahkan untuk berpikir bahwa ayah dan ibumu bercinta agar bisa mengandungmu tampaknya sulit. Mereka bercinta; energi seksual mereka bertemu dan bergabung satu sama lain. Kemudian engkau dikandung; dalam tindakan seksual yang mendalam engkau dikandung. Sel pertama adalah sel kelamin, dan kemudian dari sel itu muncul sel lain. Tetapi setiap sel tetap bersifat seksual, pada dasarnya. Seluruh tubuhmu bersifat seksual, terbuat dari sel kelamin. Sekarang jumlah mereka jutaan.

Ingatlah: engkau ada sebagai makhluk seksual. Begitu engkau menerimanya, konflik yang telah diciptakan selama berabad-abad akan lenyap. Begitu engkau menerimanya secara mendalam, tanpa gagasan dosa di antaranya, saat seks dianggap wajar, engkau menjalaninya dengan wajar. Engkau tidak bertanya kepadaku bagaimana melampaui makan, engkau tidak bertanya kepadaku bagaimana melampaui pernapasan - karena tidak ada agama yang mengajarimu untuk menlampauinapas. Apakah engkau akan bertanya, "Bagaimana cara melampaui pernapasan?" Engkau bernapas! Engkau adalah hewan yang bernapas; engkau juga hewan seksual. Namun ada perbedaan. Empat belas tahun hidupmu, pada awalnya, hampir non-seksual, atau paling tidak, hanya permainan seksual yang belum sempurna, yang tidak benar-benar seksual - hanya mempersiapkan, berlatih seksual. Di usia empat belas tahun, tiba-tiba energinya matang.

Seks itu indah. Seks itu sendiri merupakan fenomena ritmik alami. Itu terjadi ketika anak siap untuk dikandung, dan itu baik - jika tidak, kehidupan tidak akan ada. Hidup ada melalui seks; seks adalah medianya. Jika engkau memahami kehidupan, jika engkau mencintai kehidupan, engkau akan tahu bahwa seks itu sakral, suci. Kemudian engkau menjalaninya, engkau menyukainya; dan secara alami terjadi dengan sendirinya. Pada usia empat puluh dua tahun, atau di usia mendekati itu, seks mulai menghilang secara alami seperti semula.

Seorang pencinta tubuh yang sejati makan hanya sampai pada titik di mana tubuh merasa sangat tenang, seimbang, tenang; di mana tubuh terasa tidak condong ke kiri atau ke kanan, tetapi hanya di tengah. Ini adalah seni untuk memahami bahasa tubuh, memahami bahasa perut, memahami apa yang dibutuhkan, memberi hanya yang dibutuhkan, dan memberikannya dengan cara artistik, dengan cara estetika.

Jika engkau tidak memiliki sikap anti tentang hal itu, engkau bisa menganggapnya sebagai hadiah ilahi yang alami, dengan terima kasih yang besar. Engkau menikmatinya dengan doa.

Tantra mengatakan bahwa sebelum engkau bercinta dengan seseorang, berdoalah dulu - karena itu akan menjadi pertemuan energi ilahi. Tuhan akan mengelilingimu. Dimanapun dua kekasih berada, di situ ada Tuhan. Di mana pun energi dua kekasih bertemu dan berbaur, di situ ada kehidupan, dalam kondisi terbaiknya; Tuhan mengelilingimu. Gereja-gereja kosong; ruang cinta penuh dengan Tuhan.

Jika engkau telah merasakan cinta seperti yang dikatakan Tantra, jika engkau telah mengetahui cinta seperti yang dikatakan Tao, maka pada saat engkau mencapai usia empat puluh dua, cinta mulai menghilang dengan sendirinya. Dan engkau mengucapkan selamat tinggal padanya dengan rasa syukur yang dalam, karena engkau telah terpenuhi. Itu sangat menyenangkan, itu adalah berkah; engkau bisa mengucapkan selamat tinggal untuk itu dengan penuh syukur.

Seks dilampaui bukan dengan usahamu. Itu terjadi jika engkau telah menjalaninya secara total. Jadi saranku adalah, hilangkan semua sikap anti, sikap anti-kehidupan dan terimalah kenyataan: kehidupan adalah seks, jadi siapakah engkau yang ingin melepaskannya? Dan siapa yang mencoba menjatuhkannya? - itu hanya ego. Ingat, seks menciptakan masalah terbesar bagi ego.

Jadi, ada dua tipe orang: orang yang sangat egois selalu menentang seks; orang yang rendah hati tidak pernah menentang seks. Tapi siapa yang mendengarkan orang yang rendah hati? Faktanya, orang yang rendah hati tidak pergi berkhotbah. Mengapa ada konflik antara seks dan ego? - karena seks adalah sesuatu dalam hidupmu di mana engkau tidak bisa egois, di mana orang lain menjadi lebih penting daripada dirimu. Wanitamu, priamu, menjadi lebih penting dari dirimu. Dalam setiap kasus lainnya, engkau tetap yang paling penting. Dalam hubungan cinta, orang lain menjadi sangat penting. engkau menjadi satelit dan orang lain menjadi inti; dan hal yang sama terjadi pada orang lain: engkau menjadi inti dan dia menjadi satelit. Ini adalah penyerahan timbal balik. Keduanya berserah diri kepada Dewa Cinta, dan keduanya menjadi rendah hati.

Seks adalah satu-satunya energi yang memberimu petunjuk bahwa ada sesuatu yang tidak dapat kau kendalikan. Uang dapat kau kendalikan, politik dapat kau kendalikan, pasar dapat kau kendalikan, pengetahuan dapat kau kendalikan, ilmu dapat kau kendalikan, moralitas dapat kau kendalikan.

Seks membawa dunia yang sama sekali berbeda: engkau tidak bisa mengendalikannya. Dan ego adalah pengendali yang hebat. Ego senang jika bisa mengontrol; tidak bahagiadi jika tidak bisa mengontrol. Jadi, mulailah konflik antara ego dan seks. Ingat, pertarungan ini adalah milik yang kalah. Ego tidak dapat memenangkannya karena ego hanya dangkal. Seks sangat mengakar. Seks adalah hidupmu; ego hanyalah pikiranmu, kepalamu. Seks memiliki akar di seluruh tubuhmu; ego hanya berakar pada ide-idemu - sangat dangkal, hanya di kepala.

Jadi siapa yang mencoba melampaui seks? - kepala mencoba melampaui seks. Jika engkau terlalu berlebihan di kepala maka engkau ingin melampaui seks, karena seks membawa pergi nyalimu. Seks tidak memungkinkanmu untuk tetap tergantung pada kepala. Semua hal lain dapat kau kelola dari sana; seks tidak. Engkau tidak bisa bercinta dengan kepalamu. Engkau harus turun  dari ketinggianmu, engkau harus lebih dekat ke bumi. Seks mempermalukan ego, jadi orang egoisselalu  menentang seks. Mereka terus mencari cara dan sarana untuk melampauinya. Mereka tidak pernah bisa melampauinya. Paling banter, mereka bisa menjadi sesat. Seluruh upaya mereka sejak awal pasti akan gagal.

OSHO

The Beloved Vol. 1

-------------

WHAT DOES IT EXACTLY MEAN TO TRANSCEND SEX?"

Sex is a subtle subject, delicate, because centuries of exploitation, corruption, centuries of perverted ideas, conditioning, are associated with the word 'sex'. The word is very loaded.

It is one of the most loaded words in existence. You say 'God'; it seems empty. You say 'sex'; it seems too loaded. A thousand and one things arise in the mind: fear, perversion, attraction, a tremendous desire, and a tremendous anti-desire also. They all arise together.

Sex -- the very word creates confusion, a chaos. It is as if somebody has thrown a rock in a silent pool; millions of ripples arise -- just the word 'sex'! Humanity has lived under very wrong ideas.

So the first thing: why do you ask how to transcend sex? Why do you want in the first place to transcend sex? You are using a beautiful word, 'transcend', but out of a hundred, ninety-nine are the possibilities that you mean, 'How to repress sex?'

A person who has understood that sex has to be transcended is not even worried about transcending it, because transcendence comes through experience. You cannot manage it.

It is not something that you have to do. You simply pass through many experiences, and those experiences make you more and more mature.

Have you watched that at a certain age, sex becomes important? Not that you make it important. It is not something that you make happen; it happens. At the age of fourteen, somewhere near there, suddenly the energy is flooded with sex. It happens as if the flood- gates have been opened in you. Subtle sources of energy which were not yet open have become open, and your whole energy becomes sexual, colored with sex. You think sex, you sing sex, you walk sex -- everything becomes sexual. Every act is colored. This happens; you have not done anything about it. It is natural; transcendence is also natural.

If sex is lived totally, with no condemnation, with no idea of getting rid of it, then at the age of forty-two -- just as at the age of fourteen sex gets opened and the whole energy becomes sexual, at the age of forty-two or near about -- those flood-gates close again.

And that too is as natural as sex becoming alive; it starts disappearing.

Sex is transcended not by any effort on your part. If you make any effort that will be repressive, because it has nothing to do with you. It is in-built in your body, in your biology. You are born as sexual beings; nothing is wrong in it. That is the only way to be born. To be human is to be sexual. When you were conceived, your mother and your father were not praying, they were not listening to a priest's sermon. They were not in the church, they were making love. Even to think that your mother and father were making love when you were conceived seems to be difficult. They were making love; their sexual energies were meeting and merging into each other. Then you were conceived; in a deep sexual act you were conceived. The first cell was a sex cell, and then out of that cell other cells have arisen. But each cell remains sexual, basically. Your whole body is sexual, made of sex cells. Now they are millions.

Remember it: you exist as a sexual being. Once you accept it, the conflict that has been created down through the centuries dissolves. Once you accept it deeply, with no ideas in between, when sex is thought of as simply natural, you live it. You don't ask me how to transcend eating, you don't ask me how to transcend breathing -- because no religion has taught you to transcend breathing, that's why. Otherwise, you would be asking, "How to transcend breathing?" You breathe! You are a breathing animal; you are a sexual animal also. But there is a difference. Fourteen years of your life, in the beginning, are almost non-sexual, or at the most, just rudimentary sexual play which is not really sexual -- just preparing, rehearsing, that's all. At the age of fourteen, suddenly the energy is ripe.

Sex is beautiful. Sex in itself is a natural rhythmic phenomenon. It happens when the child is ready to be conceived, and it is good that it happens -- otherwise life would not exist. Life exists through sex; sex is its medium. If you understand life, if you love life, you will know sex is sacred, holy. Then you live it, then you delight in it; and as naturally as it has come it goes, on its own accord. By the age of forty-two, or somewhere near there, sex starts disappearing as naturally as it had come into being. But it doesn't happen that way.

A real lover of the body eats only to the point where body feels perfectly quiet, balanced, tranquil; where body feels to be neither leaning to the left nor to the right, but just in the middle. It is an art to understand the language of the body, to understand the language of your stomach, to understand what is needed, to give only that which is needed, and to give that in an artistic way, in an aesthetic way.

If you have no anti-attitude about it, you take it as a natural, divine gift, with great gratitude. You enjoy it; with prayer you enjoy it.

Tantra says that before you make love to a woman or to a man, first pray -- because it is going to be a divine meeting of energies. God will surround you. Wherever two lovers are, there is God. Wherever two lovers' energies are meeting and mingling, there is life, alive, at its best; God surrounds you. Churches are empty; love-chambers are full of God.

If you have tasted love the way Tantra says to taste it, if you have known love the way Tao says to know it, then by the time you reach forty-two, love starts disappearing on its own accord. And you say goodbye to it with deep gratitude, because you are fulfilled. It has been delightful, it has been a blessing; you say good-bye to it.

Sex is transcended not by your effort. It happens if you have lived it totally. So my suggestion is, drop all anti-attitudes, anti-life attitudes and accept the facticity: sex is, so who are you to drop it? And who is trying to drop it? -- it is just the ego. Remember, sex creates the greatest problem for the ego.

So there are two types of people: very egoistic people are always against sex; humble people are never against sex. But who listens to humble people? In fact, humble people don't go preaching, only egoists. Why is there a conflict between sex and ego? -- because sex is something in your life where you cannot be egoistic, where the other becomes more important than you. Your woman, your man, becomes more important than you. In every other case, you remain the most important. In a love relationship the other becomes very, very important, tremendously important. You become a satellite and the other becomes the nucleus; and the same is happening for the other: you become the nucleus and he becomes a satellite. It is a reciprocal surrender. Both are surrendering to the God of love, and both become humble.

Sex is the only energy that gives you hints that there is something which you cannot control. Money you can control, politics you can control, the market you can control, knowledge you can control, science you can control, morality you can control.

Somewhere, sex brings in a totally different world: you cannot control it. And the ego is the great controller. It is happy if it can control; it is unhappy if it cannot control. So there starts a conflict between ego and sex. Remember, it is a losing battle. The ego cannot win it because ego is just superficial. Sex is very deep-rooted. Sex is your life; ego is just your mind, your head. Sex has roots all over you; ego has roots only in your ideas -- very superficial, just in the head.

So who is trying to transcend sex? -- the head is trying to transcend sex. If you are too much in the head then you want to transcend sex, because sex brings you down to the guts. It does not allow you to remain hanging in the head. Everything else you can manage from there; sex you cannot manage from there. You cannot make love with your heads. You have to come down, you have to descend from your heights, you have to come closer to earth. Sex is humiliating to the ego, so egoist people are against, always against sex. They go on finding ways and means to transcend it. They can never transcend it. They can, at the most, become perverted. Their whole effort from the very beginning is doomed to failure.

OSHO

The Beloved Vol. 1

Picture courtesy: Pinterest