Yin dan Yang tidak langsung klop

Hubungan yin dan yang nyatanya tidak semudah yang dibayangkan. Tidak langsung klop.

Contohnya saya dan istri. Semuaaaaaa yang diomongkan istri campur baur antara yang penting dan tidak penting. Yang penting jadi tidak penting. Yang tidak penting jadi penting. Mana yang prioritas dan mana yang tidak sulit diketahui.

Saya sebagai laki-laki harus ekstra keras menyaring dan mencerna setiap perkataan. Mana yang penting dan mana yang sekedar omongan tai yang sudah tepatnya hanya di cueki.

Tidak mungkin omongan selintas angin aku anggap badai. Dan badai aku anggap angin. Sudah terlalu lelah berhadapan dengan badai yang nyatanya angin biasa. Energi sudah habis.

Harusnya jika yin dan yang memang benar benar klop tidak akan terjadi hal seperti itu. Boros. Tidak efektif dalam omongan. Dan tidak efisien. Tapi toh, nyatanya keborosan terjadi juga.

Memang wanita ngomong itu omong kosong. Tujuannya hanya untuk menyambung emosi.

Padahal kalau lihat di tabel ini emosi seharusnya adalah penghubung antara pikiran dan tubuh. Bukan penghubung antara orang dan orang.

Penghubung antar orang harusnya awareness alias kesadaran.

Lalu sebenarnya untuk apa Tuhan menciptkan boros, banyak omong, emosi sampah, dan ego.

Hahhhhh... Entahlah. Hidupku yang dulu begitu mapan dengan prinsip hemat efektif dan efisien berubah setelah menikah.

Mungkin itu memang jalan hidupku. Aku harus kembali berjuang dari bawah soal mana yang baik dan mana yang tidak.

Untuk mengklopkan yin dan yang, butuh boros. Tidak logis. Dan juga butuh tangis air mata.






Posting Komentar untuk "Yin dan Yang tidak langsung klop"