Covid klinis bukan laboratoris by Anik Sutari

Covid klinis bukan laboratoris by Anik Sutari
...


Minggu yll suami mriang, batuk dan hilang penciuman

Alhamdulillah sekarang udah sehat kembali
udah bisa mencium lagi, eh🤭

Gantian disusul anak mbarep, mriang dan badan ngilu2

Sebagai dokter, saya tidak menganjurkan mereka utk periksa laboratorium, termasuk rapid antigen dan PCR

Dokter ndeso itu udah terbiasa ngirit
mengandalkan ketajaman anamnesis dan pemeriksaan fisik

Tidak terbiasa “dikit dikit lab, dikit dikit lab”

Bukannya anti lab, karena di klinik saya juga ada lab, tapi tidak menjadikan lab sebagai pemeriksaan utama

Badan mriang2 merupakan kode bahwa tubuh sedang meminta haknya untuk istirahat

Segera ambil inisiatif utk istirahat / isman
makan bergizi dan banyak minum air putih

Begitupun yg saya lakukan waktu kemarin isman

Cukup istirahat dan rileks
Olahraga rutin sambil berjemur

Vitamin cukup dari jus buah dan sayur
Plus wedang jahe merah

Tak ada satupun obat yang saya minum

Alhamdulillah sekarang udah sehat semua

Semoga saudara2 yg “terpaksa” dirawat di rumahsakit juga mendapat penanganan yg tepat dan segera sehat kembali

Allah melindungi kita semua, Aamiin

***********

Heboh swab sweb pada orang yg tanpa gejala saat ini, mengingatkan saya pada wejangan guru saya waktu co-ass stase penyakit dalam, Prof Z

Beliau akan marah abis2an kalau mahasiswanya menjawab diagnosa berdasar hasil pemeriksaan laboratorium

“Pemeriksaan laboratorium itu hanyalah pemeriksaan penunjang, bukan utama”

“Yang menjadi patokan utama adalah anamnesa dan pemeriksaan fisik”

“Meskipun hasil lab positif tapi kalau kondisi klinis tidak mendukung/ atau bahkan bertentangan, maka yg harus kalian percayai adalah hasil pemeriksaan klinis”

“Makanya knapa kalian sekolahnya luamaaaa?”

“Karena butuh latihan berbagai kasus, berulang ulang......untuk mengasah ketajaman penegakan dignosa berdasar anamnesa dan pemeriksaan fisik yang benar, teliti, cermat, komprehensif”

“Bukan mengandalkan pemeriksaan laboratorium!!!”

“Kalian itu dididik untuk menjadi seorang KLINISI, bukan laboratoris”

“Sekali lagi, klinisi....!! Camkan itu!”

“Bruuuug !” dan berkas hasil lab itupun dilempar ke muka kami, duh🙈

***********

Smoga Allah melindungi guru2 kami
Dan ilmu yg beliau ajarkan menjadi amal jariyah yg pahalanya senantiasa mengalir sampe yaumul akhir, Aamiin

Posting Komentar untuk "Covid klinis bukan laboratoris by Anik Sutari"