Meditasi Langit by osho Indonesia

Di sore hari dari jam tiga hingga jam empat, engkau bergerak sendiri. Jangan pergi dengan siapa pun, bergeraklah sendirian. Berada di bawah pohon, di dekat batu atau di mana saja. Jika engkau tidak dapat menemukan tempat lain, maka duduk saja di luar kamarmu, tetapi berada di bawah langit, jangan lakukan ini di dalam ruangan. Ini harus dilakukan secara individu, dan setiap orang harus melakukannya. Jangan mencoba untuk menghindarinya.

Duduklah di bawah pohon, lihat ke langit. Jangan melihat sesuatu secara khusus, lihat saja dengan mata kosong sehingga seluruh langit bisa terlihat. Ketika engkau melihat sesuatu, pandanganmu menyempit. Kalau engkau fokus, matamu hanya bisa melihat satu hal secara eksklusif. Lihat saja dengan pandangan kosong sehingga seluruh langit tersedia untuk matamu. Melihat ke langit, lalu mulailah berbicara omong kosong selama dua puluh menit, hanya bicara omong kosong tak jelas. Karena langit tidak dapat memahami bahasamu, jangan gunakan bahasa, itu tidak berguna. Langit tidak dapat memahaminya, jadi bicaralah hal omong-kosong.

Engkau mungkin tidak menyadari dari mana tehnik bicara omong kosong ini berasal. Tehnik ini berasal dari seorang sufi yang bernama Jabbar, dan dia biasa berbicara omong kosong. Dia akan berbicara sedemikian rupa sehingga tidak ada yang bisa mengerti apa yang dia katakan. Jadi karena ini dimulai oleh Jabbar, orang-orang mulai menyebutnya omong kosong. Kata bahasa Inggris omong kosong berasal dari sufi mistik Jabbar.

Jadilah seperti Jabbar: bicara omong kosong, bicara yang tak ada artinya, hanya suara, gerak tubuh sambil menatap ke langit, bukan ke orang lain.

Engkau sedang berbicara dengan langit. Ada sekte Kristen yang menyebut jenis meditasi ini glossolalia - berbicara dalam bahasa roh. Dan sejauh yang kutahu, di seluruh kekristenan hanya sekte itu yang tahu ada sesuatu di tehnik ini. Apa pun yang muncul dalam pikiranmu, katakanlah. Terkadang hanya suara, terkadang suara binatang, terkadang berteriak, melolong, menjerit, apa pun. Dan jangan mencoba untuk menggunakan akal, karena itu tidak berguna. Apa gunanya menggunakan akal untuk bicara dengan langit. Engkau tidak sedang berbicara dengan manusia. Engkau berbicara dengan langit luas yang tidak dapat memahami bahasa apa pun dan sekaligus dapat memahami apa pun.

Bahasa tidak akan membantu. Mengapa? Karena jika engkau melanjutkan dengan pola bahasa, engkau tidak akan pernah melampaui pikiranmu. Ketika engkau berbicara dengan langit tanpa komunikasi yang berarti, pikiran jatuh begitu saja karena pikiran tidak ada gunanya, tidak bisa digunakan. Pikiran akan mencoba berkata kepadamu, "Omong kosong apa yang kau lakukan? Apakah engkau gila?" Jangan dengarkan itu. Katakan saja kepada pikiranmu, "Tunggulah, dan biarkan aku melakukan apa pun yang ingin kulakukan."

Nikmatilah apa yang kau lakukan itu.

Selama dua puluh menit, usahakan benar-benar menjadi seperti Jabbar, hanya bicara omong kosong, dan kemudian selama dua puluh menit bersantailah dengan tenang.

Teruslah melihat ke langit jika engkau menginginkannya. Atau jika engkau tidak menyukainya, tutup matamu dan lihatlah ke langit batinmu. Setelah dua puluh menit omong kosong ini, engkau akan merasa begitu sunyi, begitu seperti langit, seperti ada ruang yang begitu luas di dalam dirimu, sehingga engkau tidak dapat membayangkan apa yang bisa terjadi darinya.

Tapi lakukan ini sendirian, karena jika seseorang ada di sana, pikiranmu akan mulai bermain trik. Jika seseorang ada di sana, engkau akan mulai menciptakan perasaan tentang apa pun yang kau lakukan, karena semua orang adalah eksibisionis. Atau engkau mungkin membuat omong kosong hanya untuk membuat orang lain terkesan bahwa bahwa engkau bisa menciptakan omong kosong. Bukan itu intinya. Engkau harus melakukan hal ini dengan jujur. Ini bukan untuk orang lain, ini untuk langit.

Dan engkau tidak bisa menipu langit. Langit telah mengenal berjuta-juta manusia dan mahluk sepertimu. Engkau juga telah mengenal langit selama berjuta-juta kehidupan. Kita semua keluar darinya dan kita semua kembali ke dalamnya. Ini adalah tehnik untuk berada dalam kontak dengan ruang. Jika engkau dapat berhubungan dengan ruang, sebuah ruang tercipta di dalam dirimu. Dan ketika kedua ruang ini bertemu, ada ekstasi. Hal ini harus dilakukan secara individu, kemudian kita melakukan kirtan dalam kelompok.

Dari jam empat sampai jam lima kita akan melakukan kirtan, menyanyi dan menari. Dua puluh menit menari dan menyanyi, lalu dua puluh menit keheningan, menunggu dalam diam kemudian dua puluh menit mengekspresikan kegembiraan dan kebahagiaanmu, melakukan perayaan. Selama dua puluh menit pertama, engkau harus melakukan begitu banyak hal dengan begitu dalam, dengan sangat total, sehingga seluruh tubuhmu lelah. Energimu harus habis. Jadi jangan menghindari kelelahan, jangan mencoba untuk tidak menjadi lelah. Itulah intinya: engkau harus lelah, sangat lelah sehingga tubuh, pikiran dan pola lama, jatuh begitu saja melalui kelelahan dan kepayahan. Jadi lelahkanlah dirimu. Bergeraklah seperti orang gila!

Selama dua puluh menit engkau harus menghabiskan semua energimu sehingga polanya tidak dapat bertahan, dan kemudian engkau jatuh ke dalam relaksasi. Selama dua puluh menit itu, jika engkau benar-benar lelah, engkau akan merasakan suatu sumber yang tidak diketahui telah terbuka untukmu, seolah-olah ada lautan yang tidak dikenal sedang jatuh ke dalam dirimu. Engkau akan dipenuhi dengan kehidupan baru, dan kemudian perayaan menjadi mungkin dilakukan. Kemudian rayakanlah, menari dan menjadi gila, tetapi tetaplah selalu waspada dan perhatikan apa pun yang terjadi.

OSHO
Vedanta Seven Steps to Samadhi
------------

In the afternoon from three to four you move alone. Don't go with anybody, just move alone. Go under a tree, near a rock, or anywhere. If you cannot find any place then just sit outside your room, but be under the sky, don't do it in the room. This is to be done individually, and everyone has to do it; don't try to escape it.

Move to a tree, sit, look at the sky. Don't look at anything in particular, just look vacantly with empty eyes so that the whole sky can be in contact. When you look at something you are narrowed. Then you are focused, then your eyes can take in only one thing; they are exclusive. Just look vacantly so the whole sky becomes available to your eyes. Looking at the sky, for twenty minutes start talking gibberish, just nonsense. Because the sky cannot understand your language, don't use your language, it is useless - the sky cannot understand it. Gibberish....

You may not be aware from where this word gibberish comes. It comes from a Sufi saint whose name was Jabbar, and he used to talk nonsense. He would talk in such a way that nobody would be able to understand what he was saying. So because it started with Jabbar, people started calling it gibberish. The English word gibberish comes from the Sufi mystic Jabbar.

So become Jabbar: talk gibberish, nonsense, sounds, gestures, to the sky, not to anybody else.

You are talking to the sky. There is a Christian sect who call this type of meditation glossolalia - talking in tongues. And as far as I know, in the whole of Christianity only that sect knows something. Whatsoever comes in the mind, say it: sometimes just sounds, sometimes animal sounds, sometimes screaming, howling, yelling, whatsoever. And don't try to create any sense, because that will be nonsense - creating sense with the sky. You are not talking to any human being; you are talking to the vast sky which cannot understand any language and which can understand anything.

Language will not be helpful. Why? - because if you go on with the pattern of language you never transcend your mind. When you talk with the sky without meaningful communication the mind simply drops; it has no use, it cannot continue. The mind will try to say to you, "What nonsense are you doing? Are you mad?" Don't listen to it. Just tell it, "You wait, and let me do whatsoever I am doing."

Enjoy it.

For twenty minutes go completely Jabbar-like, gibberish, and then for twenty minutes silently relax.

Go on looking at the sky if you feel like it, or if you don't feel like it, close your eyes and look to the inner sky. After these twenty minutes of nonsense you will feel so silent, so skylike, such a vast space within you, that you cannot imagine what can happen out of it.

But go alone, because if someone is there your mind will start playing tricks. If someone is there you would like to create some sense of whatsoever you are doing, because everybody is such an exhibitionist. Or you may create some nonsense just to impress others that you are creating nonsense. That is not the point. You have to be authentic about it. It is not for somebody else, it is for the sky.

And you cannot deceive the sky. The sky has known millions and millions and millions like you. You also for millions and millions of lives the sky has known. We all come out of it and we all go back into it. Be in contact with space. If you can be in contact with space a space is created within you, and when these two spaces meet there is ecstasy. This is to be done individually, then kirtan in the group.

from four to five we will be doing kirtan - singing and dancing. Twenty minutes dancing, singing; twenty minutes silence, waiting; then twenty minutes expressing your joy, your happiness - celebration. For the first twenty minutes you have to do it so much, so deeply, so totally, that your whole bodymind is exhausted. It has to be exhausted. So don't save yourself, don't try not to get tired. That is the whole point: you have to be tired, so tired that the body and the mind, the old pattern, simply drops through tiredness, exhausted. So get exhausted. Go mad fast!

For twenty minutes you have to exhaust all your energies so the pattern cannot hold, and then you drop into relaxation. For those twenty minutes, if you are really exhausted you will feel some unknown source has become open to you, as if some unknown ocean is dropping into you. You will be filled with new life, and then celebration becomes possible. Then celebrate it, then dance and go mad, but remain constantly alert and watch whatsoever is happening.
OSHO
Vedanta Seven Steps to Samadhi

Picture courtesy: Pinterest

Posting Komentar untuk "Meditasi Langit by osho Indonesia"