anakku mau sekolah di mana


Galau mau menyekolahkan anak di mana.
......
SD Negeri
Di sekolahkan di SD sisi baiknya adalah dekat dengan rumah, banyak teman sekitar sekolah disitu. Lebih aman. Karena tidak perlu menyebrang jalan.

Namun sisi negatif nya pelajaran agamanya kurang. Seminggu hanya pertemuan 1 kali.

Terus Mungkin akan membuat istri repot. Karena kalau anak pulang sekolah kan istri masih ada pekerjaan.

Pasti dan terkadang, Tidak mungkin anak di bawa kerja. Apalagi kalau sedang ada pertemuan.  Khususnya kalau papah dan mamahnya keduanya sedang ada rapat . Anak bagaimana ??

Saya juga melihat hampir semua tetangga anaknya di les-kan. Ini pertanda memang sangat kurang soal materi pelajarannya.

Tapi istri terlihat senang anak sekolah di sana. Mungkin anak tidak akan biasa tidur siang kembali. Karena pulang bareng bundannya jam 16.00.

.........
MIM Grecol
Bagusnya adalah ada pelajaran bahasa arabnya. Ini adalah modal belajar Qur'an. Mungkin modal menjadi Tahfiz. Kalau anak SD di pondokkan tapi lulusan SD pasti akan shoock pelajaran. Kemungkinan kalah dengan yang lulusan MI.

Kalau di SD apakah mungkin mendapat tambahan pelajaran semacam bahasa Arab ini.

Saya bisa kontrol anak banyak. Karena berada di sekolah sendiri. Bisa in trik trik kordinasi dengan guru-guru kalau ada sesuatu apa apa.

Namun sisi negatif adalah jauh. Harus pakai mobil. Sementara kalau naik mobil tidak bolah ngantuk. Sementara aku kan ngantukan.

....
SD UMP
Mahal. Kekurangan lainnya adalah mungkin teman sekitar sekolah  tidak akan menjadi banyak. Temannya adalah orang jauh jauh.

Sisi positifnya tentu punya cicle orang kaya kaya dan terpandang di Purwokerto. Karena sekolahnya kan mahal.

Soal hari, Joss banget. Karena hari Sabtu libur. Anak bisa santai. Ini jos banget. Bisa saya ajak liburan, jalan jalan, dan menikmati waktu bersama. Bisa ke Karanglewas dan grecol secara longgar.

Sebenarnya sih Rp 500rb yaa murah lah. Tapi kalau teringat lagi sedang tidak pegang uang. Terlihat mehong sekali. Tapi demi anak seharusnya kan berjuang sampai titik darah penghabisan.

Soal pelajaran, dll cocok. Ada bahasa arabnya. Mungkin suatu saat bisa menikmati bacaan Qur'an beserta artinya ketika shalat.

....
Yang pasti Dari ketiganya. Pasti semua keluar uang. Kalau di SD maka akan keluar uang untuk les anak atau mbayar orang tunggu umah.

Kalau di MI juga keluar uang untuk transportasi. Kalau di SD UMP juga keluar uang untuk bayar sekolah.

Kadang yaaa merasa risih juga menyekolahkan anak kok di tempat gratisan.

Tidak ada yang sempurna-lah. Di saat seperti ini nilai nilai keluarga sedang diuji. Mana yang akan di ambil demi pendidikan anak.

Kepada siapa aku berkonsultasi??

Kadang yaa, aku membayangkan bisa selalu bersama anak pulang pergi kerja. Bercanda pakai kendaraan. Cerita cerita keseharian. Seperti yang sudah sudah.

Apa daya, terhalang transportasi..

Seperti sekarang. Jika masuk SD negeri. Jam 10 pulang.  jam 13 anak main di TK. sudah telpon telpon bapaknya yang jauh di PBG. Di TK kan sampai jam 16.00.

Ngapain telpun telpun. Kalau memang serius momong anak seharusnya di kondisikan bertahan setiap hari sampai jam 16.00.

Jangan justru bikin ayah pecicilan yang kondisinya masih jauh.

Aku membayangkan sekolah di SD hanya sekedar bermain dan bergaul sosial saja. Gurunya juga santai. Asal mengugurkan kewajiban. Apalagi sekarang tidak ada ranking.

Aku tentu bangga jika anak sekolah di sekolah sendiri. Namun ada semacam hati kecil yang membisiki. Kasian anak. Lelah dijalan. Dan kamu sendiri jadi tidak bisa cepat cepat di jalan.

Jangan bingung bingung kondisi seperti ini. Harus kembali ke dasar hidup. Jika aku mati besok. Kira kira mana yang akan kamu pilih. Menyekolahkan anak di mana ??
.
a. SD
b. MI






Posting Komentar untuk "anakku mau sekolah di mana "