Mengatasi ketindihan

KETINDIHAN ... SIAPA TAKUT??

Hari ini saya belajar bahwa tidak bisa bergerak sewaktu tidur atau di Jawa ngetop dengan nama 'ketindihan' makhluk halus, ternyata juga pernah dipercaya oleh orang-orang di semua belahan dunia.

Bahkan pada abad 17-18 pengalaman ketindihan ini dialami oleh para seniman-seniman hebat termasuk Francisco Goya, Henri Fuseli dan juga Vincent Van Gogh.
salah satunya adalah dalam karya di foto ini, dimana seorang wanita yang diduduki oleh makhluk halus yang menunggang kuda betina.

Kuda betina dalam bahasa inggris adalah "mare", maka itulah mimpi buruk di inggris disebut 'nightmare"

Kenapa saya tertarik dengan ketindihan atau bahasa kerenya sleep paralisys?
Tak lain karena dahulu, dari belasan tahun sampai usia duapuluhan , saya sering mengalami ketindihan ini, bahkan ada masa setiap hari saya mengalaminya selama berbulan-bulan.
Sangking seringnya saya sampai saya bisa merasakan sebelum terlelap kalau akan ketindihan dan juga sekaligus menemukan cara untuk kembali sadar dengan cepat.

Awalnya tentu saya takut ketika keadaan kaku dan tidak bisa ngomong itu terjadi dalam tidur saya, selain ditakut-takutin tentang hatu yang sedang menindih badan juga diceritakan bahwa ada orang yang meninggal karena ketindihan ini.

Ketika ketindihan saat itu, dalam ketakutan saya berdoa dan memanggil semua nama nabi, utusan Tuhan dan nama Tuhan yang saya ingat dan saya yakini untuk menyelamatkan saya, namun itu tidak membuat saya terbebas dengan cepat.

Step selanjutnya adalah saya memberontak keras sewaktu terjadi kelumpuhan itu, dan pengalaman ini melelahkan.
saya ingat pernah sekali setelah mimpi kedatangan dedemit plus ketindihan saya bangun dan  menantang semua hantu,setan, makhluk halus atau apapun itu namanya.

Waktu itu dengan heroik saya siap untuk mati, saat itu saya merasa bangga tapi sekarang malah malu  kerena mengetahui bahwa kecuali di film, tidak ada satupun orang mati dikarenakan setan. karena semua setan tidak exis diluar, semua ada di dalam.

Itulah yang saya yakini, dan keyakinan inilah yangmembuat saya berani tampil di acara Dunia lain.

Step ketiga saya pasrah , alias santai aja ketika ketindihan terjadi, saya percaya cepat atau lambat itu akan lewat.

Dan ketika saya santai inilah saya mampu berpikir dan menemukan cara keluar dari ketindihan.

Ketindihan adalah kondisi antara sadar dan tertidur, dimana pikiran sudah masuk dalam kondisi sangat rileks, sudah melepas sensor motorik yang biasanya digerakan oleh syaraf sadar.

Pada saat itu saya 'tidak' mempunyai kontrol terhadap tubuh saya untuk bergerak atau berbicara, satu-satunya yang bisa saya kontrol adalah nafas, dari sanalah kemudian saya mencoba untuk menahan nafas.

Ketika nafas tertahan beberapa belas detik, otak akan mengeluarkan signal bahaya dan melakukan sesuatu reaksi yang membuat saya terbangun.

Semua di atas itu pengalaman dahulu, sekarang jarang sekali saya ketindihan lagi, walau saya menginginkannya.

Sekarang ketika ketindihan datang, bukan saja saya menikmati melainkan juga memanfaatkan untuk masuk dan menyelam lebih dalam.
Bagi sahabat-sahabat di Tibet dan saya percaya di banyak lingkungan spiritual, moment ketindihan adalah moment berharga yang bisa dimanfaatkan untuk mengenal diri sejati lebih dekat.

Sesuatu yang menarik bukan?,
Bahwa dahulu dihindari sekarang dirindukan.
Dahulu dianggap membawa petaka sekarang digadang membawa pencerahan.

Dahulu magic sekarang jadi Logic

🙏

Posting Komentar untuk "Mengatasi ketindihan "