Cinta yang itu

Tetaplah Sadar

Aku telah bicara tentang cinta, aku juga telah mengatakan bahwa orang yang tercerahkan tidak memiliki cinta atau benci. Sekarang, engkau sudah cukup dewasa untuk mengerjakan hal-hal sederhana. Ini sangat sederhana: ketika melalui kesadaran seluruh energi kebencian berubah menjadi cinta, (cinta) itu benar-benar fenomena baru. Cinta itu membutuhkan nama baru. Tapi bahasa terbatas sehingga kita harus menggunakan kata-kata yang sama, meski arti dan definisinya berbeda.

Pesan cintaku bukanlah pesan cinta yang merupakan lawan dari kebencian. Pesan cintaku adalah cinta yang mampu menyerap kebencian dan mentransformasikannya.

Sekarang muncul pertanyaan: jika tidak ada lagi kebencian, bagaimana dan mengapa energi baru ini disebut cinta?

Cinta, dalam pikiran kita, adalah sesuatu yang merupakan lawan dari benci. Bagi manusia yang telah tercerahkan, tidak ada lawan dari cinta. Itulah sebabnya, aku telah mengingatkanmu bahwa manusia yang tercerahkan tidak memiliki kebencian atau cinta. Dia menolak kebencian dan cintamu. Dia tidak memiliki cinta dan benci sebagai polaritas. Bukan berarti dia acuh tak acuh, meskipun begitulah yang akan terlihat bagimu.

Jika orang yang tercerahkan tidak memiliki cinta, maka ia juga tidak memiliki kebencian, tetapi bukan berarti dia akan acuh tak acuh atau netral - tidak, bukan itu artinya.

Dia memiliki jenis dan kualitas cinta yang baru dimana cinta itu bukan lawan dari kebencian. Tidak ada kata yang tepat untuk cinta yang seperti itu. 

Entahlah, apakah aku harus mengatakan dia tidak memiliki kebencian dan cinta seperti yang kau miliki, atau aku harus mengatakan bahwa cintanya adalah jenis cinta yang sama sekali baru: cinta yang lebih dekat dengan belas kasih daripada nafsu, yang lebih dekat dengan keterkaitan daripada hubungan; cinta yang lebih memberi tanpa meminta imbalan, bukan cinta yang merupakan tawar-menawar - di mana masing-masing pihak berusaha untuk mendapatkan lebih banyak dan memberi lebih sedikit.

Orang yang tercerahkan hanya memberi tapi pemberiannya bukan karena dia ingin mendapatkan sesuatu darimu. Engkau tidak punya apa-apa untuk diberikan kepadanya. Apa yang bisa kau berikan padanya?

Dia memberi karena dia memiliki terlalu banyak dan dia merasa terlalu berlimpah (seperti awan yang mengandung hujan). Tidak masalah memberi ke mana, pada siapa - ke bebatuan, ke tanah, ke kebun, ke lautan. Tidak masalah sama sekali. Awan hanya ingin melepaskan keberlimpahannya sendiri.

Dia memberimu cinta bukan untuk mendapatkan kembali. Dia membagikan cintanya dan berterimakasih kepadamu bahwa engkau telah memberinya kesempatan memberi, bahwa engkau cukup terbuka, tersedia dan rentan; bahwa engkau tidak menolak ketika dia siap untuk mencurahkan semua berkat-Nya kepadamu; bahwa engkau membuka hatimu dan menerima sebanyak yang kau mampu.

Dunia bisa penuh dengan cinta yang kukatakan. Hanya cinta yang seperti itu yang akan mengubah kebencian di dunia, bukan cinta yang telah diajarkan kepadamu. Cinta yang diajarkan kepadamu tidak membuat dunia lebih penuh cinta. Cinta itu justru membuat dunia lebih penuh kebencian.

Aku ingin dunia yang penuh cinta yang tidak ada lawannya. Cinta itu hadir karena engkau telah mampu mengubah kebencianmu menjadi cinta melalui kesadaran.

Bahkan untuk mengatakan bahwa engkau telah mampu mengubah kebencian menjadi cinta itu tidak benar, tapi apa lagi yang bisa dilakukan dengan bahasa? Apa pun yang kau katakan, selalu ada yang salah dan tidak tepat.

Faktanya adalah, kesadaran itu sendiri yang mengubah kebencianmu menjadi cinta, bukan engkau yang mengubahnya. Fungsi dan pekerjaanmu hanyalah untuk tetap sadar. Jangan biarkan sesuatu terjadi dalam hidupmu tanpa kesadaran.

Tidak ada yang lebih dalam dari kesadaran. Kita telah sampai pada akar terdalam. Tidak ada cara untuk melampaui lebih jauh dari kesadaran.

Lanjutkan saja semua hal yang kau lakukan, tetapi tetaplah sadar. Jadikan ini sebagai pengingat konstan bahwa tidak ada tindakan yang akan kau lakukan dalam ketidaksadaran.

OSHO 
From Misery to Enlightenment 
----

 I have talked about love, I also have said that the man of enlightenment has neither love nor hate. Now, rather than asking me, you are mature enough to work out simple things. It is so simple: when through awareness the whole hate energy turns into love, it is totally a new phenomenon - it needs a new name. But what to do? Languages are poor so we have to use the same words, giving them different meanings, definitions.

 My message of love is not the message of that love which is the polar opposite of hate.

 My message of love is of that love which is capable of absorbing hate and transforming it.

 Now, the question arises that if there is no more hate, how and why should this new energy be called love?

 Love, in our minds, is something against hate. Now, there is no opposite to love. That's why, once in a while, I have been reminding you that the man of enlightenment has neither hate nor love - that is to deny your hate and your love. Love and hate as polarities, he has none. That does not mean that he is indifferent, although that's how it will appear to you. 

 If the man of enlightenment has no love, no hate, that means he will be indifferent, neutral - no, that is not the meaning.

 He has a new kind, a new quality of love which is not opposed to hate. Now, there is no word for it; so either I have to say he has no hate, no love the way you have, or I have to say that his love is a totally new kind of love; a love which is closer to compassion than to passion, which is closer to a relatedness than to a relationship; a love which is more a giving without asking anything in return than your so-called love. which is a bargain - where each party is trying to get more and give less.

 The enlightened man simply gives.

 It is not that he wants to get something from you - you don't have anything to give to him. What do you have to give him?

 He gives because he has too much to give, he is overburdened.
 It does not matter where, on whom - on rocks, on good soil, on gardens, in the ocean... it doesn't matter at all. The cloud simply wants to unburden itself.

 He gives you love, not to get anything back. He shares it and is obliged to you that you allowed him the opportunity; that you were open enough, available, vulnerable; that you did not reject when he was ready to pour all his blessings on you; that you opened your heart and received as much as was within your capacity.

The world can be full of love, the love I am talking about. And only that love will transform the hatred in the world - not the love that has been taught to you. That has not made the world more loving, it has made the world more hateful: made its hate truer and more authentic and its love more of a hypocrisy.

 I would like a world full of love. But remember, that love has no opposite to it. It is simply because you inside yourself have been able, through awareness, to transform your hate into love. Even to say that you have been able to transform it is not right, but what else to do with language? Whatever you say, something is wrong in saying it, something goes wrong in saying it.

 The fact is, awareness itself transforms your hate into love, not that you transform it. Your work and function is simply to remain aware. Don't let anything happen in your life without awareness.

There is nothing more below awareness; we have come to the very last root. There is no way to go beyond it, further than it. This is it!

Just go on doing all the things that you are doing, but keep aware. Make it a constant remembrance that no act passes in unconsciousness.

OSHO 
From Misery to Enlightenment 

Picture courtesy: Pinterest

Posting Komentar untuk "Cinta yang itu"