shaktipat by osho Indonesia

Shaktipat

Shaktipat (Shaktipat atau Saktipata, dalam Hindu berarti transmisi energi spiritual dari satu orang atau dewa kepada orang lain) adalah energi 8lahi. Tidak ada energi selain energi Ilahi. Dalam shaktipat, seseorang berfungsi sebagai media.  Meskipun secara ultimate orang yang menerima transmisi energi itu juga merupakan bagian dari yang ilahi, pada tahap awal ada individu yang berfungsi sebagai medium.

Perumpamaan yang tepat bagi hal ini adalah energi Ilahi itu seperti kilat yang menyambar di langit dan lampu listrik yang menerangi rumah. Keduanya sama-sama cahaya tetapi cahaya yang menyala di rumah dibawa melalui suatu medium dan ada campur tangan manusia di baliknya.

Petir adalah energi yang juga dari ilahi tetapi tidak dibawa oleh manusia. Jika manusia punah, petir masih akan melintas di langit tetapi bola lampu listrik tidak akan berfungsi lagi. Shaktipat seperti bola lampu listrik di mana manusia adalah medianya. Anugrah adalah kilat di langit yang datang tanpa bantuan perantara.

Seseorang yang telah mencapai tingkat energi ini, yang telah terhubung dengan yang ilahi, dapat berfungsi sebagai medium karena dia adalah kendaraan yang lebih baik daripada engkau. 

Dia akrab dengan energi itu dan cara kerjanya. Energi dapat memasuki dirimu lebih cepat melalui dia. Engkau sama sekali tidak mengenal energi itu karena engkau belum paham. Manusia ini adalah kendaraan yang sempurna. Jika energi memasuki dirimu melalui dia, energi itu mengalir dengan mudah karena dia adalah medium yang efisien.

Orang itu adalah saluran sempit dari mana engkau akan menerima energi Ilahi, tetapi hanya energi yang sesuai dengan kapasitasmu. Ini seperti engkau duduk di bawah lampu listrik di rumah dan membaca karena ini adalah lampu yang diatur, tetapi engkau tidak dapat membaca di bawah kilat di langit karena kilat itu tidak mengikuti aturan.

Jika secara kebetulan seseorang dalam keadaan di mana anugrah ilahi dapat turun padanya atau situasi tiba-tiba tercipta di mana shaktipat terjadi padanya tanpa perantara, maka ada kemungkinan dia panik atau menjadi gila. Jika energi yang turun kepadanya terlalu banyak dan kemampuannya untuk menerima energi itu terlalu kecil, maka dia bisa benar-benar hancur.  Pengalaman sukacita yang tidak diketahui dan tidak dikenal menjadi menyakitkan dan tak tertahankan olehnya.

Kadang-kadang situasi seperti itu dapat terjadi di dalam dirimu di mana energi Ilahi yang tidak terbatas turun kepadamu tanpa kau sadari, tetapi efeknya bisa fatal dan destruktif jika engkau tidak siap. Engkau telah terperangkap secara tidak sadar sehingga kejadiannya bisa berubah menjadi bencana. Ya, anugrah Ilahi juga bisa menjadi berbahaya dan merusak.

Dalam kasus shaktipat, kemungkinan terjadinya bahaya sangat kecil, hampir nihil, karena ada orang yang berfungsi sebagai perantara, sebagai medium. Dengan melewati medium, energi Ilahi menjadi lembut dan ringan. Medium juga dapat mengatur intensitas energi itu. Dia dapat membiarkan hanya sejumlah energi yang mengalir ke dalam dirimu sesuai kapasitas yang dapat kau terima. Tetapi ingat, medium hanyalah kendaraan dan bukan sumber energi.

Jika seseorang mengatakan bahwa dia melakukan shaktipat, bahwa dia melakukan transmisi energi, maka dia salah. Kalimat itu akan seperti bola lampu yang menyatakan bahwa bola lampu adalah pemberi cahaya. Karena cahaya selalu dipancarkan melalui bohlam, bohlam mungkin terkecoh dan merasa bahwa bahwa ia adalah sumber cahaya.  

Tidak begitu. Bola lampu bukan sumber cahaya utama tetapi hanya media untuk manifestasi cahayanya. Seseorang yang menyatakan bahwa dia dapat melakukan shaktipat berada dalam ilusi yang sama dengan bola lampu.

Energi yang ditransmisikan selalu merupakan energi ilahi. Jika seseorang menjadi medium, kita bisa menyebutnya shaktipat. 

Jika tidak ada medium dan energi ini turun secara tiba-tiba, energi itu bisa berbahaya. Tetapi jika seorang manusia telah menunggu cukup lama, telah bermeditasi dengan kesabaran yang tak terbatas, maka shaktipat juga dapat terjadi dalam bentuk anugrah. Tidak ada medium, tetapi tidak ada bencana juga.

Penantian dan kesabarannya yang tak terbatas, pengabdiannya yang tak tergoyahkan, tekadnya yang kuat, mengembangkan kemampuannya untuk mengizinkan kehadiran yang tak terbatas atasnya sehingga tidak menjadi bencana.

Kejadian masuknya energi Ilahi itu bisa terjadi dengan dua cara - dengan atau tanpa medium. Tetapi saat itu terjadi tanpa medium, dia tidak akan merasakannya sebagai shaktipat melainkan sebagai anugerah dari yang Ilahi.

Jika seseorang tiba-tiba mencapai keadaan hampa, di mana ego telah benar-benar menghilang, dia bisa menjadi medium. Shaktipat dapat terjadi padanya, di hadapannya, dan tidak ada bahaya. Tidak ada bahaya bagimu atau medium di mana energi mengalir.

Jika individu itu tidak ada ego akan keadaan ini, maka shaktipat sangat dekat dengan yang Ilahi. Berada di dekatnya dapat membuat energi itu mengalir kepadamu. Orang ini tampak sebagai manusia bagimu tetapi dalam kenyataannya ia telah menjadi satu dengan yang ilahi. 

Akan lebih baik untuk mengatakan bahwa dia telah menjadi tangan Sang Ilahi yang terulur kepadamu. Dia dekat denganmu. Orang seperti itu sepenuhnya berperan sebagai medium (antara engkau dan Sang Ilahi).

OSHO 
In Search of the Miraculous Vol. 2
-----

Shaktipat is the energy of the divine. In fact, there is no other energy except the energy of the divine. In shaktipat, however, a person functions as a medium. Although ultimately the person is also a part of the divine, in the initial stage the individual functions as a medium.

It is just like the lightning that flashes across the sky and the electric light that lights the house: they are the same but the light that burns in the house is brought about through a medium and the hand of man is clearly evident behind it.

The lightning that flashes in the rain is the same energy of the divine but it is not brought about by man. If man becomes extinct the lightning will still flash across the sky but the electric bulb will no longer work. Shaktipat is like the electric bulb in which man is the medium; grace is the lightning in the sky that comes without the help of a medium.

A person who has attained to this energy level, one who is in contact with the divine, can function as a medium because he is a better vehicle than you are for this happening. He is familiar with the energy and its workings. The energy can enter you more quickly through him. You are totally unacquainted, immature; this man is a well matured vehicle. If the energy enters you through him, it comes about easily as he is an efficient medium.

That person is a narrow channel from which you will receive energy, but only according to your capacity. You can sit under the electric light in the house and read as it is a regulated light; you cannot read under the lightning in the sky because it follows no regulation.

So if suddenly by chance a person happens to be in a state in which the grace can descend on him or a sudden situation is created in which shaktipat happens to him without a medium, then there is every possibility of his freaking out or becoming insane. The energy that has descended on him may be too much and his capacity to hold it too little; hence he can be completely shattered. Then unknown, unfamiliar experiences of joy become painful and unbearable.

So sometimes it happens that such a situation can come about within you in which the unlimited energy of grace can descend unknowingly on you; but its effect can be fatal, destructive, if you are not ready. You have been caught unawares so the happening can turn into a disaster. Yes, grace can also become harmful and destructive.

In the case of shaktipat the chances of accident are very few, almost nil, because there is a person who is functioning as a medium, as a vehicle. Passing through a medium the energy becomes gentle and mild, and the medium can also regulate the intensity of the energy. He can allow only that amount of energy to flow into you which you can hold. But remember, the medium is only a vehicle and not the source of this energy.

So if a person says that he is doing shaktipat, that he is doing the transmission of the energy, then he is wrong. It would be just like the bulb declaring that it is the giver of light. Because the light is always emitted through the bulb, the bulb may be deluded that it is the creator of light. This is not so. It is not the primal source of light but merely a medium for its manifestation. So a person who declares that he can perform shaktipat is under the same illusion as the bulb.

The energy that is transmitted is always the energy of the divine. But if a person becomes a medium, then we can call it shaktipat. If there is no medium and this energy descends suddenly it can be harmful. But if a man has waited long enough, if a man has meditated with infinite patience, then shaktipat too can happen in the form of grace. Then there will be no medium, but then there will be no mishap. His infinite waiting, his boundless patience, his unwavering devotion, his everlasting resolve, develop his ability to allow the infinite. Then there will be no mishap. And the happening can take place both ways - with or without a medium. But in the absence of a medium he will not feel it as shaktipat but as grace from the beyond.

If a person suddenly reaches a state of void, where ego has completely disappeared, he can become a medium. Then shaktipat can happen near him, in his presence, and there is no possibility of danger. There is no danger to you or to the medium through which the energy is flowing.

If the individual is not self-conscious of this state, then shaktipat is very near to grace. Then just being near him can bring about the happening. This person appears to you as a person but in actuality he has become one with the divine. It would be better to say that he has become the hand of the divine extended towards you. He is close to you. Now such a man is wholly instrumental.

OSHO 
In Search of the Miraculous Vol. 2

Picture courtesy: Google

Posting Komentar untuk "shaktipat by osho Indonesia "