Lelaki yang dilarang berpuisi

Lelaki yang dilarang berpuisi
.
Apakah ketika aku berkata keras aku sedang marah ??
Tidak
Apakah ketika aku berkata satir aku sedang marah ??
Pun tidak
Apakah ketika aku sedang berkata nyinyir aku sedang marah ??
Pun tidak
Apakah ketika aku sedang berkata cepat aku sedang marah ???
Pun tidak
.
.

Urusan tetangga yang dengar suara dari mulutku, persetan dengan mereka.
Mulut tetangga memang untuk ngomong.
Namun tidak aku masukkan ke hati.
.
.


Suara lantang sang pelatih pertanda ada proses kemajuan
Suara lantang sang guru pertanda sedang ada yang belajar
Suara lantang sang gemuruh petir pertanda akan turun berkah hujan
Suara lantang sang dalang pertanda sedang ada keseruan di dalamnya
.
.
Lantas apa suara lantang dari dirimu ??
Aku sedang berpuisi.
.
.
Menyadari akan kelemahanku bahwa tidak bisa menahan pergerakan rasa.
Maka aku biarkan energi itu mengalir, menari, berkelok-kelok, mengikuti alirannya. 
.
.
Dan aku tidak sedang marah
Aku sedang mendendangkan puisi.
Jangan kau maknai bermacam-macam
.
Karena membaca puisi itu kadang berteriak
Kadang diam
Kadang berdesir
Dan kadang bebisik.
.

.
Cobalah diam
Dan dengarkan bisikannya.


Puisiq

Posting Komentar untuk "Lelaki yang dilarang berpuisi "