MELAMBAT; SEBUAH LATIHAN, AGAR TIDAK DIPERBUDAK PIKIRAN

#77

MELAMBAT; SEBUAH LATIHAN, AGAR TIDAK DIPERBUDAK PIKIRAN

"Alon-alon asal kelakon. Biarpun lambat, asal sampai. Yang mengejek pepatah itu, mereka belum paham"
Pada point terdahulu, saya sudah membahas tentang kodrat pikiran kita yang sukanya melompat-lompat, yaitu; melompat ke masa lalu dan melompat ke masa depan. Lompatan-lompatan pikiran, tidak sepenuhnya buruk, namun apabila berlebihan, bisa memicu hadirnya penderitaan. Pada point kali ini, saya mengajak anda untuk melakukan latihan sederhana, supaya anda tidak dikuasai oleh pikiran anda. Dalam artian, pikiran anda, bisa anda edukasi, agar tidak melompat terlalu liar. Orang yang lompatan pikirannya liar, sebenarnya mereka tidak serta merta atau tiba-tiba menjadi demikian. Banyak sekali faktor yang membentuknya. Saya, yang juga lompatan pikirannya liar, ternyata saya "mewarisi" pola ayah dan ibu saya, yang juga demikian. Ayah dan ibu mudah sekali kuatir, gampang sekali cemas. saya

Orangtua yang kuatiran dan pencemas, secara tidak sadar, akan membesarkan anak-anak mereka, dengan sebuah gaya parenting yang berbasis kecemasan dan kekuatiran. Alhasil, anak pun akan "tertular". Istri saya, yang dulu tidak mengerti mengapa saya begitu liar lompatan pikirannya, menjadi mengerti, setelah sering mengamati karakter orangtua saya. Adik kandung saya, pun "satu dua dengan saya". Anak, benar-benar cerminan orangtuanya. Kalau anda ingin melihat bagaimana anda, anda lihat saja anak-anak anda

Hasil didikan orangtua belasan tahun, akan semakin diperkuat oleh situasi dan kondisi. Dalam konteks ini, saya yang sudah diprogram "pikirannya melompat sangat kuat", diperkuat oleh zaman modern, yang menuntut kecepatan. Anda perhatikan tidak, di era sekarang, semakin cepat dianggap semakin baik. Internet, cepat. Jasa expedisi, cepat. Alat transportasi, cepat. Proses birokrasi, cepat. Makanan, cepat saji. Apa-apa serba cepat, yang dianggap itu tidak memiliki dampak secara psikologis spiritual. Anda mengamati tidak, gara-gara semua itu, kesabaran kita telah berkurang? Dulu, kita sabar menunggu surat sampai tujuh hari. Sekarang, pesan whatsapp kita pending lima menit tidak terkirim, kita sudah "uring-uringan". Biasa cepat, membuat pikiran pun melompat semakin cepat. Solusi penawarnya adalah, berlatih melambat.

Alon-alon asal kelakon, yang dulu pernah saya cibir sebagai nasehat ketinggalan zaman, berbalik menjadi sebuah nasehat yang saya pahami mendalam maknanya. Oh, begini tho maksudnya. Manusia modern, membutuhkan latihan melambat, karena semua serba cepat. Tidak heran, kata banyak dokter yang saya jumpai, kebanyakan penyakit fisik pemicunya adalah stress. Penyebab stress, adalah kecepatan pikiran melompat yang tidak terkendali. Oke, apa saja latihan untuk melambatkan pikiran? Yuk, mari kita bahas satu per satu.

melambatkan kecepatan bicara. Salah satu ciri umum, orang ang lompatan pikirannya kuat, adalah, kalau berbicara sangat Cepat. Apa yang kita bicarakan, adalah apa yang sudah ada di dalam pikiran. Semakin cepat pikiran, maka mulut perlu berbicara cepat, agak tidak tertinggal jauh dengan kecepatan pikiran. Kalau anda pernah mengikuti pelatihan saya zaman dahulu, gaya saya dalam berbicara sangat cepat. Lalu, apa yang saya lakukan, saya biasakan, agar lompatan pikiran saya Derkurang? Saya mengurangi secara perlahan, kecepatan bicara saya. Saya melakukan evaluasi setiap kali saya memberikan training, melalui rekaman suara atau video.

Yang perlu anda lakukan dalam hal ini adalah, berbicaralah selama minimal 5 sampai dengan 10 menit. Situasikan seolah-olah anda sedang mengajar. Dalam proses ini, anda rekam video dan suara anda. Setelah usai, anda putar ulang dan anda amati, sejauh mana kecepatan bicara anda. Lakukan lagi hal yang sama, lambatkan kecepatan anda dalam bicara, juga sambil direkam. Selanjutnya, evaluasi lagi, putar ulang rekamannya. Buat lagi proses serupa, dengan semakin melambatkan kecepatan bicara anda. Jika ini anda lakukan berulang-ulang dalam jangka yang cukup lama, anda akan amaze, karena lompatan pikiran anda berkurang jauh.

Latihan kedua, yang bisa anda praktekkan untuk melambatkan pikiran adalah, dengan cara melambatkan gerakan. Salah satu ciri orang yang lompatan pikirannya liar adalah, gerakannya cepat, salah satunya yang paling mudah diamati, jalannya cepat. Cobalah anda amati saat anda berjalan bersama dengan beberapa teman atau saat anda berjalan bersama pasangan anda. Kalau anda sering tanpa sadar meninggalkan teman-teman atau pasangan anda, di situlah anda bisa menakar seberapa cepat anda. Atau, anda bisa minta pendapat teman dan pasangan anda, perihal kecepatan anda dalam berjalan. Mungkin saja, mereka tanpa anda minta, akan mengomentari anda, "kamu kalau jalan kok cepat sekali".

Latihannya bagaimana? Ketika anda berjalan dengan teman-teman anda atau dengan pasangan anda, berlatihlah untuk menyamakan kecepatan anda dengan mereka. Pastikan anda tidak khilaf meninggalkan mereka di belakang. Kalau perlu lakukan hal ekstrim, yaitu, anda yang justru tertinggal. Anda bisa melatih hal ini di treadmill. Set treadmill di kecepatan lebih rendah dari kebiasaan anda berjalan. Sewaktu saya mengikuti retret meditasi bersama guru Gede Prama, salah satu latihannya adalah melambatkan berjalan. Hanya berjarak 40 meter saja, bisa bermenit-menit, karena kami disuruh untuk berjalan sangat-sangat lambat. Ini dinamakan meditasi jalan.

Latihan yang ketiga, adalah dengan cara, anda mendengarkan musik-musik dengan tempo lambat. Setiap musik atau lagi, memiliki irama ketukan. Ada yang cepat, ada yang sedang ada yang lambat. Orang yang lompatan pikirannya cepat, lebih menyukai lagu-lagu dengan tempo cepat, karena merasa selaras dengan lompatan pikirannya. Padahal, hal itu semakin memperkuat dominasi pikirannya. Perhatikan saja, musik-musik untuk sesi meditasi, temponya lambat-lambat. Meditasi dengan diiringi lagu-lagu berkecepatan lambat, akan membantu anda untuk membuat pikiran slow down lalu rest. Cek lagu-lagu kesukaan anda, di handphone atau di playlist mobil anda, ganti dengan lagu-lagu tempo yang lebih lambat.

Latihan keempat, adalah melambatkan seks anda. Pria, memiliki kecenderungan untuk melakukan seks secara cepat. Sementara wanita, lebih lambat. Wanita memerlukan foreplay, memerlukan proses terlebih dahulu, agar cairan pelumas pada vagina diproduksi. Jika anda pria, perhatikan bagaimana anda melakukan hubungan seks. Jika anda kebiasaan inginnya cepat, itu bisa menandakan bagaimana perilaku pikiran anda, yang juga cepat. Lambatkan cara anda dalam melakukan seks. Jika selama ini, anda terlalu cepat memaju-mundurkan penis anda, ketika penis anda masuk ke vagina, pelan-pelanlah dalam melakukannya. Melambatlah dalam mencapai orgasme.

Latihan kelima, adalah melambat ketika makan. Orang yang pikirannya cepat, akan sangat cepat ketika makan. Bahkan mungkin, nyaris tidak dikunyah, makanannya ditelan wkwkwkwk. Lidah sering tergigit, bibir tergigit lalu menjadi sariawan, atau tersedak, adalah hal-hal yang sering terjadi pada orang yang makannya cepat. Saya dulu begitu. Sejak menyadari keterhubungan antara perilaku makan dan kecepatan mikiran, saya berlatih lebih lambat. Hingga saat ini, masih belum selambat istri saya. Tapi, sudah lumayan ada perlambatan. Bibir sariawan karena tergigit saat makan, sudah sangat jarang saya alami. Saya jadi mikir, jangan-jangan, anjuran makan dikunyah sekian kali itu, juga ada kaitannya dengan trick untuk melambatkan pikiran. Who knows?

Sebenarnya, masih banyak latihan yang bisa anda lakukan. Sinergikan saja latihan-latihan ini, dengan apa yang sudah biasa dilakukan dalam keseharian anda. Cukup turunkan kecepatannya, hanya itu. Saya sengaja menggunakan kegiatan yang sudah menjadi bagian hidup saya, sebagai sarana latihan. Agar, saya tidak kesulitan dalam memantaunya. Apabila sebuah latihan, bukan merupakan bagian kehidupan kita, kemungkinan kita untuk terus melatihnya menjadi lebih sulit. Effort untuk melakukannya menjadi lebih besar. Kita mulai yang sederhana saja dan mudah untuk memantau pelaksanaannya.



Posting Komentar untuk "MELAMBAT; SEBUAH LATIHAN, AGAR TIDAK DIPERBUDAK PIKIRAN"