Mata ketiga adalah simbol belaka by osho

Mata Ketiga

Pertanyaan: Suatu malam, mengikuti energi di antara kedua mataku, aku masuk ke dalam diriku, mencari "Siapa aku?" Pada titik tertentu aku menemukan diriku terbenam dalam kehampaan yang luar biasa. Sensasinya sangat kuat. Aku tidak bisa melanjutkan; Aku merasa sangat takut akan kehampaan ini sehingga aku berhenti.
Osho, energi apa yang kurasakan di antara kedua mata ini? Apakah itu yang disebut "mata ketiga"? Jika ini cara yang benar, mengapa aku begitu takut dan gemetar?

Jawaban Osho:

Ramaprem (nama si penanya), ini jalan yang benar. Itulah mengapa engkau menjadi sangat takut, karena cara yang benar berarti kematian, kematian egomu, kematian kepribadianmu seperti yang kau ketahui selama ini, dan awal mula kelahiran diri esensialmu. Tapi kematian datang lebih dulu, karena itu engkau ketakutan dan gemetar. Kebangkitan datang kemudian.

Engkau pernah berada di ruang yang sangat indah. Ini adalah mata ketiga yang dibicarakan di Timur setidaknya selama sepuluh ribu tahun. Mata ketiga itu hanya simbolis. engkau memiliki dua mata untuk melihat dunia dualitas - siang dan malam, indah dan jelek, benar dan salah. Seluruh dunia terdiri dari dualitas. Mata ketiga adalah ekspresi puitis dan simbolis bahwa kedua matamu telah menjadi satu, bahwa semua dualitas telah lenyap.

Untuk dunia luar dibutuhkan dua mata, untuk dunia didalam dirimu hanya ada satu penglihatan yang jelas - karena di dalam tidak ada dualitas, hanya ada kesatuan.

Pertanyaanmu adalah, "Suatu malam, mengikuti energi di antara mataku, aku masuk ke dalam diriku mencari 'Siapa aku?' Pada titik tertentu aku menemukan diriku terbenam dalam ketiadaan yang besar."

Ketiadaan ini adalah ruang jika engkau masuk ke dalam. Tetapi ketiadaan ini tidak negatif; hanya perlu sedikit lebih mengenalnya dan engkau akan terkejut: ketiadaan itu nampak sebagai ketiadaan karena tidak ada yang pernah kau ketahui sebelumnya atau bahkan kau impikan sebelumnya. Tetapi begitu engkau mengenal ketiadaan, engkau mulai merasakan kepuasan yang luar biasa, energi yang meluap. Ketiadaan ini adalah awal dari kepenuhan dan keutuhan.

“Sensasinya,” katamu, “sangat kuat. Aku tidak bisa melanjutkan; Aku merasa sangat takut akan kehampaan ini sehingga aku berhenti."

Jadilah sedikit lebih cerdas.

Ketiadaan mengelilingimu, tetapi engkau bukan tidak ada. Engkau menyaksikannya; engkau terpisah darinya. Kekosongan mungkin mengelilingimu, kekosongan itu mungkin luas dan mungkin membuatmu gemetar, tetapi engkau bukan itu. Jika engkau tidak ada, siapa yang akan menjadi takut dan siapa yang akan berhenti melanjutkan? Siapa yang akan kembali?

Keberadaanmu benar-benar terpisah dari kehampaan dan kekosongan yang kau rasakan. Engkau hanya perlu mengingat, "Bukan aku", maka rasa takut itu akan lenyap. Mungkin lain kali, ingatlah bahwa engkau tidak bisa menjadi apa pun yang kau temui. Engkau tidak bisa menemukan dirimu sendiri; engkau tidak bisa bertemu dirimu sendiri. Jadi apa pun yang kau temukan, itu terpisah darimu. Tidak perlu takut.

Tapi Ramaprem, itu terjadi pada hampir semua orang. Engkau sendirian, dikelilingi oleh ketiadaan, kekosongan, dan ketakutan yang mendalam muncul bahwa mungkin engkau mendekati kematian, karena dalam pikiran kita, hal yang berhubungan dengan ketiadaan dan kekosongan adalah kematian. Tapi bahkan kematian bukanlah dirimu. Engkau melampauinya; kematian adalah sebuah bagian. Dan jika engkau waspada, engkau bisa melampauinya tanpa rasa takut. Sebaliknya, engkau dapat menikmati keheningan, kedamaian, keluasan, ketidakterbatasan yang mengelilingimu. Engkau hampir berada dalam kondisi kesadaran samudera.

Sekarang engkau tahu pintunya, mata ketiga. Masuklah lebih dalam sehingga engkau menjadi lebih dan lebih mengenal lagi. Lalu ketiadaan akan membuatmu menari daripada membuatmu takut, karena ketiadaan itu tidak merusak. Itu akan memberimu individualitas, memberimu kebebasan, dan jika engkau terus berjalan engkau akan mencapai pusat terdalammu, yaitu kehidupan.

Kematian selalu terjadi pada tubuh, tetapi tidak pernah terjadi pada dirimu.

Dan jika engkau telah menemukan bagian yang tanpa kematian di dalam dirimu, semua ketakutanmu, akan lenyap selamanya- dan muncullah seorang manusia yang benar-benar tanpa rasa takut dan secara otentik bermartabat. Engkau akan bangga bahwa dirimu telah menemukan jalan yang benar.

Sangat sedikit orang yang melakukan perjalanan ke dalam diri karena ketakutan ini. Saat mereka masuk, ketakutan menghentikan mereka dan mereka kembali ke dunia duniawi di mana semuanya hanya sementara, di mana segala sesuatu akan mati, di mana semua yang kau miliki akan diambil oleh kematian.

Kematian tidak berdaya hanya terhadap orang yang mengenal dirinya sendiri. Tetapi sebelum engkau dapat mengenal dirimu sendiri, engkau harus melewati ruang yang indah dari kehampaan, kekosongan, kesendirian. Jadi bersukacitalah dan bersyukurlah bahwa pengalaman luar biasa telah terjadi padamu.

Saat mata batinmu mulai terbuka, engkau tidak akan menjadi seorang Katolik, seorang Protestan, seorang Hindu, seorang Yahudi. Engkau akan menjadi dirimu sendiri; karenanya, semua agama yang terorganisir telah menghindari subjek tersebut.

Ilmu tentang bagaimana masuk ke dalam diri sendiri telah dikenal selama ribuan tahun, tetapi tidak ada agama yang menginginkan drimu masuk ke dalam dirimu sendiri. Mereka ingin engkau melihat ke atas, ke langit untuk mencari Tuhan fiktif. Jika mata batinmu tetap tertutup, engkau akan tetap menjadi seperti dirimu sekarang. Tetapi begitu mata batin terbuka, engkau mulai menjadi bebas dari semua belenggu ini dan semua pemenjaraan ini.

Setiap orang memiliki potensi untuk menjadi bebas, tetapi engkau telah dialihkan untuk mencari Tuhan di luar dirimu. Padahal Dia ada di dalammu. Semua imam di dunia menentang Tuhan, karena begitu engkau tahu bahwa Tuhan ada di dalam dirimu, seluruh pengakuan imam-imam itu selesai. Gereja-gereja akan kosong, kuil-kuil dan sinagog-sinagog akan kosong, dan seluruh politik angka dan kekuasaan yang dibawanya kepada para pendeta akan lenyap.

Engkau hanyalah seorang individu tanpa kata sifat apapun.

Dunia akan sangat indah jika hanya ada individu yang bukan milik agama atau ideologi politik apa pun, tetapi milik batin mereka sendiri. Itu cukup, lebih dari cukup. Menjadi milik kehidupan itu sendiri adalah satu-satunya agama yang benar, satu-satunya kebenaran yang harus ditemukan. Dan itu tidak jauh, hanya sedikit ketakutan yang harus dijatuhkan.

Dan jika engkau terus mencoba, engkau akan mengenal keindahan ketiadaan, dan ketakutan itu akan lenyap secara otomatis. Engkau tidak sengaja menemukan jalan yang benar - jangan sampai engkau kehilangannya.

OSHO
The Razor's Edge
-----------

The other night, following the energy between by eyes, I went into myself, looking for “Who am I?” At a certain point I found myself immersed in great nothingness. The sensation was very strong. I couldn’t go on; I felt so afraid of this emptiness that I stopped. Osho, what is this energy that is felt between the eyes? Is it the so-called “third-eye”? If this was the right way, why was I so afraid and trembling?

Ramaprem, this is the right way. That’s why you became so afraid, because the right way means a certain death, the death of your ego, the death of your personality as you have known it, and the beginning and the birth of your essential self. But the death comes first, hence the fear and trembling. The resurrection comes later.

You have been in a very beautiful space. This is the third eye that in the East has been talked about for at least ten thousand years. It is only symbolic. You have two eyes to see the world of duality – the day and night, the beautiful and the ugly, the true and the false. The whole world consists of dualities. The third eye is a poetic and symbolic expression that your two eyes have become one, that all duality has disappeared.

For the outside world two eyes are needed, for the inside world only a single clear vision – because inside there is no duality, there is only oneness.

Your question is, “The other night, following the energy between my eyes, I went into myself looking for ‘Who am I?’ At a certain point I found myself immersed in great nothingness.” These are the spaces if you go inside. But this nothingness is not negative; just a little more acquaintance with it and you will be surprised: it appeared as nothingness because there was nothing that you have ever known before or even dreamt before. But once you become acquainted with the nothingness you start feeling an immense fulfillment, an overflowing energy. This nothingness is the beginning of fullness and wholeness.

“The sensation,” you say, “was very strong. I couldn’t go on; I felt so afraid of this emptiness that I stopped.” Just be a little more intelligent.

The nothingness was surrounding you, but you were not nothing. You were witnessing it; you were separate from it. The emptiness may be surrounding you; it may be vast and may create trembling in you, but you are not it; otherwise who will become afraid and who will stop going forward? Who will turn back?

Your being is totally separate from the nothingness and emptiness that you have felt. If you had remembered only this much, “I am not it,” the fear would have disappeared. Perhaps next time, remember that you cannot be anything that you come across. You cannot come across yourself; you cannot meet yourself. So whatever you come across is separate from you. There is no need to be afraid.

But Ramaprem, it happens to almost everybody. You are alone, surrounded by nothingness, emptiness, and a deep fear arises that perhaps you are coming close to death, because in our minds the association with nothingness and emptiness is with death. But even death is not you. You pass through it; it is a passage. And if you are alert, you can pass through without any fear. On the contrary, you can enjoy the silence, the peace, the immensity, the infinity that is surrounding you. You are almost in an oceanic state of consciousness.

But now you know the door, the third eye. Travel more into it so that you become more and more acquainted, and nothingness, rather than making you afraid, will make you dance, because it is not destructive. It will give you individuality, it will give you freedom, and if you go on and on you will reach to your innermost center, which is life.

Death always happens to the body, but never to you.

And if you have found the deathless in you, all your fears, forever will disappear – and a man without fear is truly and authentically dignified. You will be proud that you have found the right path.

Very few people have traveled inwards because of this fear. As they move in, the fear stops them and they turn back into the mundane world where everything is ephemeral, where everything is going to die, where all that you possess is going to be taken away by death.

Death is impotent only against a person who knows himself. But before you can know yourself, you will have to pass through this beautiful space of nothingness, emptiness, aloneness. So rejoice and be grateful that a great experience has happened to you.

The moment your inner eye starts opening, you will not be a Catholic, you will not be a Protestant, you will not be a Hindu, you will not be a Mohammedan, you will not be a Jew – you will be simply yourself; hence, all the organized religions have been avoiding the very subject.

The science of how to enter into yourself has been known for thousands of years, but no religion wants you to enter into yourself. They want you to look upwards at the sky for a fictitious God. If your inner eye remains closed, you are going to remain a Catholic, a Hindu, a Mohammedan, a communist, but once the inner eye opens, you start becoming free of all these fetters and all these imprisonments.

Every person has the potential, but you have been diverted into looking for God outside yourself – and He is sitting inside you. All the priests of the world are against God, because once you know that God is within you, the whole profession of the priesthood is finished. Churches will be empty, mosques will be empty, temples and synagogues will be empty, and the whole politics of numbers and the power that it brings to the priests will be gone.

You are only an individual without any adjective.

The world will be immensely beautiful if there are only individuals, not belonging to any religion or any political ideology, but belonging to their own inner self. That’s enough, more than enough. Belonging to life itself is the only true religion, the only truth that has to be discovered. And it is not far away, just a little fear has to be dropped.

And if you go on trying, as you will become acquainted with the beauties of nothingness, the fear is going to disappear automatically. You have accidentally found the  path – now don’t lose it

OSHO
The Razor's Edge
Iij 
Picture courtesy: Pinterest

Posting Komentar untuk "Mata ketiga adalah simbol belaka by osho"